Social Icons

Label

Tampilkan postingan dengan label Ulasan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ulasan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Mei 2020

Balada Swarnadwipa - Nusalayaran



Kisah perjalanan tiga anak manusia selama 2 tahun dengan gaya hitchhiking (menumpang-numpang kendaraa) ke Pulau sumatra, dengan terus mengkampanyekan #sadarkawasan.
Serta untuk mengubah steroid masyarakat Jawa, bahwasannya Sumatra bukan hanya seputar "Begal", "Perampok". Selain itu sepanjang perjalanan mereka dapat lebih dekat  dengan masyarakat, dan tetap memberikan edukasi terkait sadar kawasan, keresahan - keresahan lingkungan yang mereeka rasakan di kota/daerah yang mereka lewati, dengan mengumpulkan beberapa pemuda penggiat kegiatan alam.

"Tanda tanya yang hadir beberapa hari ini, biarlah selalu menjadi tanda tanya. Sebab tidak semua tanda tanya yang hadir dalam hidup, harus menemukan muara jawaban. Terkadang menjaga sesuatu agar tetap menjadi tanda tanya adalah hal terbaik untuk tidak mendatangkan resah yang baru"


-0-

Tambora - Atep Kurnia - T. Bachtiar



Kumpulan dari serphan sejarah masa silam untuk meruntut letusan dasyat Gunung Tambora, yang membuat langit nusantara diselimuti kegelapan.
Dalam buku ini tersusun dari sumber - sumber yang menjelaskan peristiwa letusan Tambora kala itu, digabungkan menjadi satu kisah yang epic dan runtut.
Sebab seperti kita ketahui, zaman dulu sulit rasanya mendapatkan informasi, jika ada satu peristiwa besar di daerah X. Daerah X akan mengabarkan melalui surat yang entah berapa lama akan sampai ke Pusat, bisa sampai seminggu bahkan lebih.

Letusan kala itu, banyak yang mengira berasal dari meriam  yang sengaja dilontarkan untuk menghancurkan satu daerah, nyatanya semua kelompok mencoba mencari asal muasal suara tersebut, sampai menyususri lautan daerah mereka juga tidak ketemu.
Yang ada hanya kepulan awan pekat dan gelap di sebelah Selatan, jaraknya bisa ber mil mil.


-0-

Kamis, 07 Mei 2020

S U M I - Jazuli Imam

#Ulasan2020


Sumi, masa kecilnya begitu dijaga ketat dengan orang tuanya, terutama Bapaknya. Sejak kepindahannya ke Jakarta. Ia hanya diberi jam bermain waktu sore sampai jam 18.00 dengan catatan dia tidak bermain di Beskem, sebuah gudang kosong yang dimanfaatkan menjadi tempat krestifitas, ada pojok gitar, tenis meja, depan gudang juga terdapat lapangan voli, keluar sedikit sudah masuk lapangan bola.
Namun pribadi Sumi yang pendiam membuat dirinya menjadi bahan olokan teman seumurannya, sumi hanya bisa bermain sepak bola, dan menunggu gudang sepi untuk sekedar bermain gitar untuk dapat memainkan lagu Slank ataupun Iwan Fals.
Tetapi kegiatan bermusik yang tidak ada manfaatnya sangat dibeci oleh Bapaknya, maka dari itu ia selaku diam2 belajarnya.
Sampai suatu ketika uang tabungan ia belikan gitar dan dibawa ke rumah untuk ditunjukan kepiawaian nya memainkannya, bukan pujian yang didapat melainkan kemarahan besar Bapak dengan menyeret Sumi sampai ke depan beskem.
Saat beranjak dewasa sumi pergi dari rumah untuk mencari makna dari hilangnya masa kecilnya hingga ke Ujung Timur.
Menjaga jarak dengan orang lain, membuat org lain tidak mengetahui kehidupan pribadinya menjadi benteng pertahannanya selama manapaki ujung Timur.
Hingga suatu ketika ia dikira sebagai mata-mata teroris dan terpaksa warga dan tentara sekitar menghakiminya.
Beruntung ia diselamatkan salah seorang warga lokal.
Jadi sampai kapan Sumi menemukan kedamaian? Perjalanan seperti apa yang membuatnya berhenti dan kembali ke Jakarta?


"Banyak orang berjalan, tapi mereka tidak kemana-mana. Tidak mendapatkan apaapa. Sebab penerimaan membutuhkan ruang, Ia butuh merendahkan hati dan kesediaan untuk menurunkan keangkuhan bahwa hidup tak selamanya matematika"



--o--

Selasa, 21 April 2020

Bumi Manusia - Pramoedya Ananta Toer

#Ulasan2020


Minke seorang Pribumi tak mau mendapat olokan dari kawannya Sunrof, Robert Sunrof untuk memastikan seberapa cantik perempuan yang dimaksud Sunrof. Junffrouw Annelies. Keturunan Belanda Pribumi yang terpaksa tidak menuntaskan sekolahnya karna satu dan beberapa hal, dan memaksa ibunya (Nyai Otosoroh) bersusah payah membangun perusahaan dan segala usahanya untuk dapat bertahan hidup kelak.
Sebab Tuan Mellena sudah hilang akal untuk peduli dengannya begitu juga dengan kedua anaknya, Robert dan Annelies.

Minke Pribumi yang mampu menempuh pendidikan di H.B.S, salah satu sekolah pendidikan Belanda yang tak sembarang orang dapat menempuhnya disana. Ia pandai, kritis, juga menorehkan kegelisahannya lewat tulisan yang di muat dalam salah satu media cetak.
Lantas bagaimana kelanjutanya kisah dari Minke serta Annelies? Mampukah Nyai dengan segala titahnya memaksa Minke menuruti segala permintaannya?
Cus lah langsung baca saja lengkapnya!


-- o --




Selasa, 21 Agustus 2018

The Old Man and The Sea - Ernest Hemingway

#Ulasan2018




Kisah seorang nelayan tua yang tak pernah mujur  mendapatkan tangkapan yang sesuai. Hingga suatu ketika ia memutuskan berlayar sendiri, sampainya di tengah ia cukup beruntung, umpannya langsung di sambar ikan. Dia tak tau seberapa besar ikan tersebut, karna ikan tsb hanya berputar - putar dibawah kapal nya, ia harus tetap menjaga ikan tersebut dibawah kendalinya. Tombak yang tersambung oleh tali sudah ia siapkan, tugasnya sekarang adalah saat ikan naik ke permukaan air, ia harus segera menghunuskan tombaknya dan menarik tali yang terhubung. Dan ia memang sudah berhasil mengarahkan tombaknya, tapi sayangnya ikan ini cukup kuat, ia masih tenang bertahan berputar-putar di sekitar perahu, sesekali ia memberikan perlawanan dengan berenang sesukannya dan mencoba mengendalikan perahu hingga ke tengah laut. Dengan harapan pak tua akan menyerah atas tingkahnya. Tapi Pak Tua juga tetap gigih mempertahankan talinya, meskipun terkadang lengannya terasa kram, bahkan ia sampai tak merasakan sakitnya. Lantas ia merasa menyesal kenapa tadi tidak mengajak anak muda itu berlayar bersamanya, mungkin ia bisa menungkan air ke lengan tempat talinya bersarang.

Kondisi ini berjalan dari matahari terbit hingga senja mulai menghilang, Pak Tua juga harus berfikir jernih. Jika terus menerus dibiarkan ia akan mati konyol, meskipun pada akhirnya si ikan itu juga akan mati di dasar laut. Dan ego si Pak Tua memang terlalu tinggi, ia tak mau dikalahkan oleh sang ikan. Lantas usaha apa yang akan dilakukan Pak Tua untuk dapat mengalahkan si ikan tersebut? kalaupun ia sudah bisa menaklukan si ikan, apakah ia bisa kembali pulang dan melihat daratan?

Buku ini mengajarkan bahwa jika kamu sudah terjun untuk melakukan sesuatu, kamu harus menyelesaikannya sampai akhir. Bukan malah memilih berhenti di tengah jalan. Walaupun di penghujung usahamu, yang kau harapkan bahkan tidak berpihak padamu. Setidaknya proseslah yang justru memberikan banyak pembelajaran.
Hmmm ga bisa bayangin, jika memang aku sendiri yang ada diposisi pak tua itu.



~~o~~

Minggu, 08 Juli 2018

Ode To Roy

#Ulasan2018



Ini bukan novel atau buku tapi lebih pada pengalaman atau efek yang ditimbulkan dari membaca buku Balada Si Roy. Bagaimana Roy menjadi inspirasi banyak orang, khususnya bagi mereka yang membaca cerita Balada Si Roy di majalah "HAI" kala itu. Roy menjadi role model tahun 80'an dengan menenteng carier warna biru, sepatu gunung, dan kemeja kotak kotak. Banyak remaja kala itu yang bergaya seperti Roy, bahkan ada yang sampai melakukan perjalanan, menumpang dari satu transportasi ke transportasi lainnya. Bagaimana Roy mencoba mengatasi permasalahan yang ia alami dengan kondisi yang seperti itu.

Bagiku membaca cerita dari para pembaca BSR membuatku semakin penasaran untuk membaca bukunya langsung, dan ingin menyelami imajinasi dari cerita yang disuguhkan.


"Ya, hiduplah melawan arus untuk sampai ke hulu. Jangan mengikuti arus untuk sampai ke muara. Karena kenikmatan hidup adalah terletak pada bisa tidaknya kita keluar sebagai pemenang" (Balada si Roy, Avonturir)

"Pergilah, Nak. Jelajahi dunia. Cari apa pun yang kalian inginkan. Puaskan dengan semua pengalaman. Dewasa kan dirimu dengan beragam kesusahan. Tapi, kalian akan tetap dimanjakan dengan semua kebaikan Tuhan"(Pergi untuk Kembali)

The Book of Almost - Brian Khrisna

#Ulasan2018




Kumpulan ungkapan seseorang, lebih tepatnya seperti diary orang patah hati. Oh tidak semuanya tentang patah hati, tetapi lebih pada merelakan dan mencoba untuk bangkit kembali. Setidaknya masa lalu bukan untuk dilupakan tapi sebagai pengingat bahwa dulu dirinya pernah hadir dan bahkan mengisi hari harimu sebelumnya.


Mungkin singkatnya isi buku ini seperti itu, oh ya kalau baca buku ini baiknya pas lagi senggang dan usahakan tiap bagian aja, pas lagi nunggu temen, yaudah baca 1 bagian, lanjut tutup dan baca pas lagi senggang lagi.
Dijamin feel-nya bakal lebih dapet ketimbang kamu baca buku ini sekali waktu dan langsung tandas. Karna tiap par punya rasa yang berbeda.

Selasa, 15 Mei 2018

Gintajali - Febrialdi R | @edelweisbasah

#Ulasan2018




Ed bisa dibilang seorang pengelana, sudah tak terhitung lagi jumlah gunung yang pernah ia tapaki.
Selain menjadi seorang penjelajah, ia juga bekerja menjadi juru cuci atau asisten daput di sebuah restoran. Beruntungnya ia bertemu dengan Ine wanita berpendidikan, seorang dosen yang sedang melanjutkan pendidikan S3nya, dan sekaligus menjadi pacar dari Ed. Meskipun Ed sadar dan terkadang merasa sangat tidak pantas untuk bersanding dengan Ine, semua kekhawatiran yang ia rasakan membuatnya takut untuk bertemu dengan orang tua Ine, karna memang dia tau bahwa keluarga Ine tergolong keluarga terpandang dan berpendidikan tinggi semua, bahkan rumah yang Ine tinggali sangatlah mewah. Sangat bertolak belakang dengan kehidupan Ed, ia hanyalah lulusan D3, Studi S1 belum ia tuntaskan lantaran kegiatan petualangannya.

Permasalahan muncul saat Ine meminta kejelasan dari hubungan yang sedang mereka jalani. Ed merasa ya hubungan yang seperti ini, saling nyaman dan tak saling menuntut satu sama lain. Tapi bukan jawaban seperti itu yang diharapkan Ine, yang ia mau adalah Ed menuntaskan studinya dan berhenti untuk membuat - buang waktunya dengan percuma. 
Namun sikap keras kepala yang Ed miliki membuatnya semakin emosional, bahkan tak ada kesimpulan dari perbincangan mereka berdua.
Seminggu tak berkabar, hinggan berganti bulan mereka sudah tak saling berkabar satu sama lain. 
Sampai sebuah kecelakaan hebat menimpa Ed yang menyebabkan ia koma dan tak sadarkan diri selama 2 minggu. Bahkan Ine tak menjenguknya, ah rasa - rasanya hubungan yang mereka jalani memang sudah berakhir. Sama - sama keras kepala, dan saling menunggu siapa yang akan menghubungi untuk memulai kembali. Tak hanya koma, bahkan Ed diperhentikan dari pekerjaannya, meskipun dengan pesangon yang bisa dibilang cukup. Orang yang menjemputnya adalah Dicky, salah satu rekan penggiat alam dan sudah beberapa kali mendaki bersama. Sampai sebuah ide konyol muncul, "sepertinya kamu butuh liburan" ucap Dicky pada Ed yang kala itu bingung untuk melanjutkan hidup, mau cari kerja? kondisi belum memungkinkan.
Setelah mempertimbangkan akhirnya Ed setuju untuk melakukan perjalanan, dan ia akan melakukan pendakian Seven Summit Indonesia sebagai ajang pembuktian untuk Ine dan Kedua orang tuanya. 
Lalu apakah Ed akan mampu untuk menuntaskan misinya dan kembali pada Ine? atau justru ia memilih untuk berhenti dan hanya beberapa gunung saja yang ia tuntaskan? Dan makna apa yang akan ia dapat selama perjalanan? 

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Buku ini membuat saya jadi merenung, sebenarnya perjalanan yang sering saya lakukan selama ini itu untuk apa? sebagai ajang pembuktian? atau memang benar - benar karna ingin dekat dengan-Nya. Ah rasa - rasanya sekarang kumulai sadar makna dari perjalanan yang selama ini aku lakukan, luruskan niat dulu, dan jangan lupa selalu melibatkan-Nya dalam setiap saat kamu mulai melangkah.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
"Yang pergi akan tetap pergi
Yang hilang akan tetap hilang
Yang datang dan pergi, mengajarkan kita seberapa tabah dapat mengikhlaskan diri"
(Bagian 4, Hlm.29)

"Beberapa orang lebih dulu diberi rasa takut memulai untuk menghadapi.
Padahal tidak semua keputusan datang untuk kesekian kali" (Bagian 19, Hlm. 165)

"Barangkali kita terlalu sibuk mencari - cari jawaban untuk pertanyaan yanh sebenarnya tak ada" (Bagian 22, Hlm. 189)

Kamis, 03 Mei 2018

Humaira & Alfarisi - Nurul Khaira Sabila

#Ulasan2018



➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Arsyila Zahra Humaira atau biasa dipanggil dengan nama Syila, seorang dokter yang sedang melanjutkan pensdidikan spesialis anastesi dan bekerja di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Arfan Alfarisi atau biasa dipanggil Arfan seorang dokter bedah yang juga bekerja di rumah sakit yang sama dengan Syila.
Mereka berdua sama - sama memendam perasaan, meskipun tak jarang semua perawat di rumah sakit mereka bekerja mengharapkan mereka segera menikah. Tetapi mereka hanya menanggapi dengan senyuman. 

Ya Syila memang mempunyai perasaan terhadap Arfan, sejak pertemuan mereka yang pertama. Saat itu Syila sedang mengunjungi makam Mamanya, namunn kejadian naas menimpa dirinya. Ia membantu seorang gadis yang sedang dikepung dengan 3 orang preman, Syila geram melihat pemandangan itu, lantas ia menghampiri kelompok prepan tersebut dan mencoba untuk membantu gadis tersebut. Yang tak lain adalah "Putri" adik perempuan Arfan. Saat ia memcoba mengelak karna preman tersebut mencoba untuk melepaskan Jilbab yang dikenakan, namung sayang pisau yang dipegang oleh salah satu preman tadi menghunus ke arah perutnya. Darah segar terus mengalir dari perut Syila, dan Putri panik bukan kepalang, ia hanya mampu berteriak untuk memperoleh pertolongan.
Dari sanalah mereka bertiga mulai dekat, dan Syila sudah dianggap sebagai kakak perempuan dari Putri, sehingga secara otomatis dia juga menjadi adik dari Arfan.

Arfan sudah mencoba untuk mendatangi Ayah Syila untuk menyampaikan niatnya dan dapat meminang Syila, namun kesalahan yang pernah ditorehkan keluarga Arfan membuat Ayah Syila menyimpan dendam yang berkepanjangan. Akibatnya Ayah Syila menolak mentah - mental lamaran dari Arfan.
Bahkan Syila juga tidak tau menahu jika Arfan pernah melamarnya, ia baru tau dari cerita sahabatnya.

Hingga suatu ketika ia dimintai untuk menemani ayahnya datang ke pesta rekan kerjanya, acara tersebut yang tak lain adalah pengumuman pertunangan Arfan dengan putri salah satu rekan bisnis ayahnya. Arfan tak menginginkan itu, tapi ia harus menerima semua keputusan yang di ambil ayahnya. Alhasil meskipun ia menolak, ia tetap mengikuti kemauan mamanya untuk mempersiapkan segala kebutuhan menjelang hari pernikahannya, dari yang datang ke toko undangan, fitting baju pengantin dan segala macam pernak pernik.
Di sisi lain Syila merasa tersakiti, tapi ia juga tidak bisa meminta Arfan untuk membatalkan acara tersebut.
Memang siapa dia sampai meminta Arfan seperti itu? apa haknya? Itulah yang membuat perang batin dalam hati Syila.
Dan akhirnya ia memilih untuk menjadi relawan tenaga kesehatan di Gaza, alasannya ya memang karna tidak ingin melihat Arfan menikah, tetapi ia sayang baik untuk menyembunyikan kesedihannya.
Dia merasa jika Arfan memang bukan jodohnya.

Lantas apakah Arfan tetap membiarkan pernikahannya berlangsung atau membatalkannya dan sekaligus meminta Syila untuk tak berangkat ke Gaza?

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Buku ini sungguh mengajarkanku bagaimana cara untuk mencintai seseorang, dengan cara lebih pada mendekatkan pada pemilik hati - Nya, karna Dia lah yang akan membolak - balikkan hati hambanya.
Ah rasa - rasanya mungkin jika aku berada di posisi Syila, lebih memilih untuk menyerah.




Senin, 23 April 2018

13 Srikandi Survivor - Ganezh

#Ulasan2018



Kikan, 19 tahun dan terpaksa untuk naik pesawat menuju Manado, meskipun ia takut akan ketinggian. Dipertemukan dengan Alang, mahasiswa Arkeologi dan juga seorang mapala. Beruntung karna Kikan dapat bertukar posisi duduk dengan Alang, padahal posisi tempat Kikan adalah posisi strategis yang diidam - idamkan orang lain dalam perjalanan dengan si burung besi. Meskipun keringat dingin mulai mengalir dari wajah Kikan, ia tetap mengajak Alang untuk terus berbincang, dari semua kegiatan alam yang digelutinya, hingga membahas nasib dan juga takdir. Yang membuat Kikan sedikit ngeri.

Perbincangan mereka mulai terganggu saat pesawat beberapa kali mengalami guncangan, mungkin sedang turbulensi, pikir mereka. Tapi guncangan tersebut semakin lama semakin sering dan sampai terdengar ledakan dari bagian pesawat yang membuat pesawat jadi lepas kendali. Awak pesawat meminta penumpang untuk tetap tenang dan jangan panik, tetapi kejadian tadi malah menjadi pemicu dan kekhawatiran bagi pata penumpang, teriakan, erangan mulai terdengar. Sampai kecepatan pesawat semakin cepat dan terus menurun.
Dyarrrr Pesawat akhirnya mendarat bebas di hutan, yang entah dimana hujan tersebut, apakah hutan Kalimantan? atau hutan Sulawesi? Beberapa korban mulai tersadar dan mencoba untuk keluar dari badan pesawat meskipun kondisi mereka sudah terluka dibeberapa bagian tubuh, bahkan ada yang kehilangan bagian anggota tubuhnya.

Romo, seseorang yang mengaku sebagai Captain Pilot mengintruksikan untuk korban yang selamat agar membantu mengeluarkan penumpang yang lainnya, karna kondisi pesawat sewaktu - waktu dapat meledak. Selang beberapa menit hal yang ditakutkan pun terjadi, suara ledakan diiringi dengan semburan api muncul dari bagian mesin pesawat. Hangus sudah semua, bau daging bakar menyengat. Apakah mereka mampu bertahan untuk menunggu bantuan yang akan datang? tapi sampai kapan mereka harus menunggu? Lantas apa kabar dengan Kikan dan Alang yang menjadi karakter utama dalam buku ini?

Membaca buku ini membuat kita benar -benar berada dalam kondisi yang dideskripsikan penulis, kejelian dan penggambaran situasi yang mendetail, serta konflik yang ditimbulkan. Membuat kita paham bahwa ilmu survival memang harus masuk dalam kurikulum sekolah, karna kita tak akan tau kapan kita akan berada pada situasi tersebut. Meskipun dalam hati kecil, kita tak ingin ada dalam situasi itu. Bukan malah sudah kejadian, baru mau mulai memahami dan mempelajarinya, itu lah jeleknya orang-orang kita. Ah sepertinya tak harus semua aku tuliskan, biar kalian makin penasaran seperti apa alur ceritanya. Tak melulu soal cinta, tapi lebih dari itu (mungkin).


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Padang Bulan - Andrea Hirata

#Ulasan2018




Dalam buku ini karakter tokoh mempunyai kisah inspiratif tersendiri. Dari seorang gadis bernama Enong, ia masih duduk di bangku sekolah dasar, paling suka dengan bahasa inggris, tak heran semangatnya begitu membara saat mengikuti pelajaran bahasa inggris di kelasnya. Namun keinginannya bersekolah harus putus di tengah jalan setelah sepeninggal ayahnya. Ia memutuskan untuk berhenti sekolah karna memang ia adalah anak pertama dengan masih memiliki 3 adik diusianya yang terbilang belia. Rasa tanggung jawab yang diemban ia sebagai anak sulung memaksanya untuk merantau ke kota demi menghidupi keluarganya di kampung. 
Ia melamar dari satu toko ke toko lain, dari pasar satu ke pasar lain. Tetapi semuanya menolak karna memang ia masih dibawah umur untuk bekerja. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kampung dan melanjutkan pekerjaan ayahnya sebagai pendulang timah. Cukup membuat gempar seisi kampung karna dia seorang perempuan pertama yang bekerja sebagai pendulang timah di desanya. Meskipun persaingan lahan dulangan timah cukup sengit, tak jarang ia diusir dengan sepihak  oleh pendulang lainnya. Itu semua tak membuatnya putus harapan, ia berjalan ke tengah hutan dan mulai mendulang disana. Namun itu bukanlah akhir dari penderitaannya.

Tokoh kedua adalah Ikal seorang pemuda berperawakan pendek dan rambut keriting. Ia berusaha merebut hati kekasihnya dulu, setelah Zinar datang. Berbagai cara ia lakukan untuk merebut kembali hati A Ling, Ikal merasa kalah dari segi fisik maupun kemampuan dg Zinar. Setiap ada lomba apapun nama Zinar selalu ada dalam daftar peserta, bahkan tak jarang terpampang di barisan perebut juara. Hal ini lah yang memicu Ikal untuk ikut andil dalam kejuaran olahraga antar desa, harapannya adalah jika ia menang maka ia akan dielu elukan dan A Ling akan kembali padanya.
Tapi apakah Ikal dapat mengalahkan Zinar di setiap pertandingan? Bahkan ia sampai siap untuk menyewa seorang detektif.

Dalam buku ini kita belajar bahwa apa yang kita lihat belum begitu adanya, hanya dari sudut pandang kita. Bukan dari sudut pandang yang lain, setiap orang punya pertimbangan untuk memilih, entah karna paksaan, atas kemauannya sendiri atau memang tak ada pilihan lainnya. Kalau ingin tau kebenarannya ya tanyakan langsung lada yang bersangkutan, biar semua jelas adanya, tanpa harus kita berspekulasi lebih jauh.

Merayakan Kehilangan - Brian Khrisna

#Ulasan2018





"Terkadang kau butuh jatuh, butuh dipatahkan, butuh dikalahkan, butuh hancur - sehancurnya. Dari situ kau akan belajar untuk bangkit dan berdiri seperti dulu lagi. Mungkin memang seharusnya begitu, kau harus biarkan kesedihan datang lebih dahulu agar bisa lebih menghargai kebahagiaan nanti"(Hal. 132)

"Untuk bangkit, setidaknya kita hatus jatuh terlebih dulu. Hiduplah seperti bola, semakin keras ia dijatuhkan, semakin tinggi juga ia memantul dari tempat ia dijatuhkan untuk yang pertama kali" (Hal. 145)

Seperti layaknya sebuah buku harian. Sang aku yang menuliskan semua tentang kamu yang pernah menetap sejenak lalu pergi. Kemudian harus merelakan, menjadi lebih dewasa dari Sang Aku yang sebelumnya. 

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Minggu, 24 Desember 2017

Catatan Juang - Fiersa Besari

#Ulasan2017



➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Kasuarina, kawan - kawannya memanggilnya Suar. Ia adalah seorang sineas yang lulus dari jurusan DKV, namun Suar mengubur impiannya. Dia merupakan putri sulung dari sebuah keluarga yang tinggal di Desa Utara, dengan ayahnya yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Harapan Suar hilang saat ayahnya divonis terserang Stroke Ringan, sedangkan ayahnya adalah tulang punggung keluarga. Hal inilah yang memaksa Suar untuk kembali ke Ibu Kota dan mengadu nasib disana, yang terpenting adalah ia bisa bertahan hidup meskipun harus mengubur dalam - dalam impiannya.

Setelah mencoba memasukan ke beberapa perusahaan, akhirnya Suar diterima di salah ssatu perusahaan asuransi. Sangat bertolah belakang dari bisang ilmu yang sudah dipelajarinya. Saru bulan pertama Suar belajar bagaimana caranya untuk meyakinkan nasabah ikut dalam asuransi perusahaannya. Suar tak sendiri, Ricky teman sekantornya yang dengan sabar mau membimbing Suar untuk dapat bekerja lebih baik, karena waktu yang mereka habiskan saat bekerja hampir setiap hari. Akhirnya mereka saling ada rasa, meskipun dalam posisi itu Ricky masih mempunyai pacar. Namun ia berjanji pada Suar untuk memutuskan pacarnya dan lebih memilih bersama dengannya. Kisah masih ini hanya suar rasakan setengah tahun, hingga akhirnya Ricky merasa bosan dengan Suar yang terlalu kolot dan polos. Mereka pun putus dan Ricky kembali lagi dengan pacar lamanya.

Hal inilah yang menjadi awal keterpurukan Suar, kinerjanya di perusahaan menurun drastis. Semua nasabahnya banyak yang berhenti bahkan sampai nunggak beberapa bulan. Keluar masuk ruangan manajer menjadi rutinitasnya akhir - akhir ini, caci maki dan teguran selalu ia dapatkan. Ia juga merasa penurunan kinerjanya akibat dari putus cintanya.

Sampai akhirnya saat Suar pulang dari kantor dan menaiki angkutan umum, ia tersandung pada sebuah buku bersampul merah. Ia menoleh ke samping kirinya memastikan apakah ini buku miliknya atau tidak? orang disebelahnya hanya menggelengkan kepala, tanda bahwa itu bukan miliknya. Suar memutuskan untuk membawa buku tersebut dan dengan lancang membuka isinya itu mencari petunjuk nama atau alamat dari sang pemilik. Saat membaca halaman depan ia hanya mendapatkan sebuah nama "Juang", ia tak habil akan. Ia mencoba untuk mencarinya di beberapa media sosial, namun hasilnya nihil. Kemudian ia memutuskan untuk membuka dan membaca halaman berikutnya. Sebuah jurnal atau mungkin catatan perjalanan seseorang, batinnya. Namun ada sensasi lain saat Suar membaca buku tersebut, dimana ia merasa apa yang dialami si penulis sama halnya dengan apa yang dialami sekar saat ini. Ia pun terus membaca halaman berikutnya, bukan maksud untuk lancang membacanya, hanya saja sampai sejauh ini ia belum menemukan titik terang dari sang pemilik, karna ia memang berencana untuk mengembalikannya. Hingga satu titik dimana sang penulis menyinggung masalah menggapai impian. Suar merasa sedikit tergerak untuk ia mulai lagi menggapai impiannya. Ah apakah bapak/ibunya mengijinkan keputusan Suar? sedangkan bapak kan masih sakit, lantas siapa yang akan membatu biaya keluarganya? adiknya juga tak mungkin, ia masih membutuhkan biaya untuk sekolahnya.
Lantas keputusan apa yang akan diambil Suar? apakah ia akan tetap bertahan pada pekerjaannya yang akhir - akhir ini membuatnya frustasi? atau ia memilih untuk mewujudakan impiannya, meskipun kemungkinannya sangat kecil terjadi.
Ahh Suar semakin bingung-,-
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dalam buku ini kita belajar, hidup yang kamu rasa itu sangat tak berpihak padamu dan kamu selalu menyalahkan lingkunganmu. Justru bukan seperti itu adanya, cobalah untuk menikmati proses yang kau lalui. bukankah semakin besar rintangan yang kita lalui akan membuat kita semakin kokoh untuk terus melangkah? Kamu coba sekarang atau justru nanti kamu akan menyesal karna telah meninggalkan kesempatanmu dengan kesia - siaan. Kamu tak akan bisa mengulang waktu, setidaknya meskipun gagal tapi kamu tak akan pernah menyesal karna telah mencobanya.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

"Kita adalah apa yang kita pikirkan, bukan apa yang mereka pikirkan. Kita adalah apa yang kita inginkan, bukan apa yang mereka inginkan. Tak usah berhenti melangkah. Jatuh dan terluka itu hal yang biasa. Semua akan menang pada waktunya." (Hal.67)

"Jangan terlalu dipikirkan. Bagian tersulit dari mengerjakan sesuatu adalah memikirkannya terlalu lama"(Hal.186-187)

"Biarlah yang terluka menikmati waktunya. Biarlah yang bahagia lupa bahwa kelak mereka akan kembali terluka. Dan disela - sela itu semua, bersyukurlah. Hati kita buatan Tuhan, bukan buatan Taiwan. Bisa rusak berulang kali, dan bisa betul berulang kali tanpa perlu dibawa ke bengkel. Jangan khawatir, bahkan badai terhebat pun pasti akan reda"(Hal.285)


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖






Jumat, 17 November 2017

Teman Hidup - Andaru Intan

#Ulasan2017




Trauma masa lalu Kinan membuatnya enggan untuk keluar rumah. Ya, kejadian saat ia bermain dengan teman kecilnya, terjadi kecelakaan yang menimpa temannya. Akibatnya Kinan dimarahi oleh kedua orang tuanya, "anak baik itu selalu ada di rumah". Kalimat itu terpati jauh di dalam diri Kinan. Selain itu, kecelakaan Eyang kesayangannya juga terjadi saat Kinan berada di luar rumah. Ia terus menyalahkan dirinya sendiri, dan kenapa orang - orang di sekitarnya lah yang mengalami hal buruk tersebut.

Ajakan nonton film dan nongkrong untuk remaja seusianya selalu ia tolak. Ia lebih memilih untuk menghabiskan waktu di rumah, tepatnya di dalam kamar. Duduk di balkon dan menghadap ke atas, memandangi awan - awan. Tak jauh beda dengan Krisna adik laki - lakinya yang tak pernah beranjak dari layar komputernya saat memainkan games kesayangannya, ia hanya keluar kamar saat merasa lapar. 
Pertengkaran kedua orang tuanya dan nyaris sampai pada tahap perceraian, membuat Kinan dan Krisna membuat nadzar melakukan sesuatu yang ia benci dengan catatan ayah dan ibunya tidak berpisah.

Kinan yang tak pernah mengeluhkan kesibukan kedua orang tuanya merasa sangat dicurangi, karna saat ia dan adiknya berbuat kesalahan maka akan dihukum dengan dikunci di dalam toilet selama satu jam. Nah ini disaat kedua orang tuanya salah kenapa mereka justru tetap merasa benar? Hal itulah yang akhirnya membuat Kinan menumpahkan segala kepenatannya selama ini.
Kedua orang tuanya merasa tertampar oleh semua ucapan Kinan. Mereka baru menyadari bahwa selama ini tidak mengenal kedua anaknya, apa makanan kesukaan? alergi yang dimiliki Krisna, Krisna yang pernah menjuarai DOTA tingkat nasional, dan semua hal kecil lainnya.

Keesokan harinya Kinan mendapati ibunya yang sudah sibuk di meja makan, ia kaget bukan main. Biasanya ibunya sudah berdandan cantik dengan pakaian yang matching dari atas hingga tas. Dan memilih untuk bertemu dengan kawan sosialitanya, tapi justru hari ini ibunya tampil tanpa make up dan hanya memakai daster. Sikap ibu dan ayahnya juga berubah. Hal itu membuat Kinan senang tapi juga takut, karna nadzar yang diucapkannya adalah ia rela pergi mendaki gunung, ke pantai dan melakukan kegiatan alam bebas lainnya, serta melakukan backpacker selama 30hari asalkan kedua orang tuanya tidak berpisah. Jika Krisna ia hanya tidak akan bermain DOTA selama 30 hari. Meski berat untuk Krisna, namun ia rela melakukannya, asal keluarganya tetap bersama. 
Sedangkan Kinan merasa risau apakah ia akan mampu melakukannya? sedangkan ia keluar rumah pada saat-saat mendesak, pergi ke toko buku pun hanya sekadar membeli buka yang sudah diincarnya, dan ia harus mampu bertahan selama 30 hari dijalanan. Apakah ia akan bertahan sampai hari ke 30 atau justru ia memilih untuk mengurungkan niatnya itu?

Dalam buku ini kita belajar bahwa tak sekalipun berpergian sendiri membuatmu merasa sendiri, justru dari kesendirianmu itulah kamu bertemu dengan banyak orang yang akan menemani perjalananmu dan juga memberikan banyak pembelajaran untukmu.
Sendiri pun oke, bersama pun akan lebih oke.


"Manusia memang bukan siapa - siapa. Seperti pohon yang merasa gagah bisa menjatuhkan buahnya, padahal inti bumi yang telah menariknya. Seperti laut yang bangga bisa mengikis daratan, padahal gravitasi bulan yang menjadikannya pasang. Seperti ubur - ubur yang gembira dengan tarian tubuhnya, padahal ombak laut yang menggerakannya."(Hal.265)





----o----

Swarnadwipa - Vilda Sintadela

#Ulasan2017



"Rakata, apa emasmu?" tanya ayahnya
"Emasku.. belum ketemu. Masih terkubur dalam tanah"
Rakata Argaptaja tokoh utama dalam buku ini, dia bekerja di salah satu perusahaan tambang ternama di Indonesia. Namun sepeninggal ibunya dalam kecelakaan dan seminggu kemudian disusul ayahnya membuatnya sosok Rakata menjadi sedikit emosional. Ia menyesal saat ibunya meminta untuk pulang ke rumah, tetapi ia tidak mengiyakan bujukan ibunya tersebut. Namun malah kabar duka lah yang membuat ia pulang dan melihat tubuh ibunya sudah terbujur kaku, sedangkan ayahnya dalam keadaan koma. Setelah sepeninggal kedua orang tuanya, Rakata memilih untuk menghabiskan waktunya di dalam perpustakaan milik ayahnya. Disana sudah berjejer rapi buku - buku milik ayahnya dan jurnal - jurnal ayahnya, yang notabene adalah seorang peneliti gunung berapi.

Rakata memilih untuk resign dari pekerjaannya, demi menemukan emasnya. Namun namanya sudah terkenal jelek di mata Gill, atasannya di GMR karna perwatakannya yang pembangkang dan tak sejalan dengan pemikiran Gill, sedangkan Rakata memang sudah lama ingin keluar dari pekerjaannya. Meskipun selama 2 tahun sepeninggal ayahnya ia menahan dan mencoba bermuka dua di mata Gill. Keputusannya sudah bulat, ia juga sudah menyiapkan uang ganti rugi yang akan diberikan ke GMR karna telah melanggar kontrak yang sudah ia sepakati. Agung sahabat Rakata di tempat kerjanya sudah mencoba membunjuknya untuk membatalkan keputusannya dan tetep melanjutkan kariernya. Bukan Rakata kalau tidak melakukan apa yang sudah pernah ia katakan. Keputusan sudah bulat dan ia harus menemukan emasnya dalam perjalanan mengikuti nama - nama tempat yang sudah ditulis dalam jurnal milik ayahnya.

Dalam perjalanannya meninggalkan Pematangsiantar ia bertemu dengan Arung dan Timur. Rakata sendiri masih bingumg menjawab pertanyaan Arung yang menanyakan ia hendak pergi kemana? Tanpa pikir panjang Rakata meminta kepada Arung untuk ia dapat ikut dengannya menuju Lembah Harau. Arung dan Timur setuju dengan permintaan Rakata. Arung dan Timur merupakan yatim piatu yang tinggal bersama Abak Aji sebagai pengganti orang tuanya. Meskipun Arung dan Timur setuju, namun beda halnya dengan Abak Aji. Mereka sampai di rumah Abak Haji saat sudah larut. Abak Haji memang orang yang disiplin, setiap hari harus bangun jam 3 pagi untuk menunggu waktu subuh dan tepat pukul 9 malam harus sudah masuk rumah untuk tidur. Selama di Lembah Harau banyak hal yang didapatkan Rakata, dari yang harus membaca sebait ayat dan harus dibaca dengan benar. "Bacalah dengan ketidaktahuan" Itulah kalimat yang Abak Aji katakan pada Rakata.

Perjalanan Rakata berlanjut menuju G.Kerinci, gunung tertinggi di tanah Sumatra. Sesampainya ia di basecamp pendakian ia bertemu dengan Andes, salah seorang temannya saat di perkuliahan. Mereka berdua melakukan pendakian keesokan harinya, bukan hal yang mudah untuk mendaki gunung. Sejak kecil Rakata memang mempunyai permasalahan pada organ pernapasannya, sehingga saat napasnya berdecit ia harus segera menghirup inhaller untuk memulihkan nya. Rakata sebelumnya tak ada rencana sedikitpun untuk mendaki Kerinci, karna memang ia sudah tau dimana kelemahannya. Namun Abak Aji pernah bilang jika kamu ingin mengetahui seperti apa dirimu, mendakilah gunung. Hal inilah yang menjadikan alasan Rakata sudah sampai disini. Keduanya kemudian bercerita alasan mereka datang kemari. Andes yang merasa sebagai lelaki Minang tidak berani untuk merantau, sedangkan Rakata dengan karir dan pekerjaan yang justru diinginkan oleh banyak orang malah memilih untuk meninggalkan segala kemewahan yang dimilikinya.

Saat melakukan pendakian tubuh Rakata memang tidak dalam kondisi sehat, ia tetep memaksa untuk terus melanjutkan perjalanan, sedangkan raut wajah Andes tersirat begitu mengkhawatirkan kondisi Rakata. Andes tak ingin Rakata mati konyol disini. Namun Rakata berhasil meyakinkan Andes untuk mereka tetap melanjutkan perjalanan, meskipun cuaca sedang tak bersahabat. Kerinci memang terkenal dengan cuaca yang tak bisa diprediksi, bisa saja terjadi hujan secara tiba - tiba, dengan medan yang dilalui juga terbilang sulit. Mereka memutuskan untuk mendirikan tenda dan beristirahat sebelum besok dini hari menuju puncak. Badan Rakata terbujur kaku dan ia terus mengigau dan memanggil - manggil nama ibunya, Andes paniknya bukan kepalang. Ya Rakata kena hipotermia, penyakit mematikan untuk para pendaki.

Lantas apakah Rakata dapat pulih dari kondisi hipotermianya dan melanjutkan perjalanan menuju puncak Kerinci? atau perjalanannya terhenti sampai disini dan bahkan ia belum menemukan apa emasnya?
Dalam buku ini kita belajar bukan untuk mencari, tetapi bagaimana untuk menjadi.

"Kau tak perlu mencari tujuan lain, karena tak ada tujuan yang lain. Satu - satunya yang harus kau cari adalah keyakinan dan petunjuk arah untuk melangkah. Dengan itu semua perbekalanmu akan bermanfaat, punggungmu akan kuat. Dan ingat satu hal, waktumu tak banyak." (Hal.194)

"....keyakinan tidak bisa didapat dengan menduga - duga. Keyakinan muncul karena kejelasan dalam melihat dan berfikir. Keyakinan muncul, karena jernihnya akal dan terbukanya hati."(Hal.209)

"Pacangkanlah keyakinanmu seperti gunung yang menjulang kuat ke bawah tanah, berhatilah seperti seekor burung yanh senantiasa bertawakal kepada Rabb-nya, dan hiduplah seperti seekor lebah yang senang menebar manfaat ke mana pun sayapnya membawa."(Hal.222)






--o--


Rabu, 11 Oktober 2017

Seri Elemental Storm - Brigid Kemmerer

#Ulasan2017



Keluarga Merrick dengan ke empat putranya dianugerahi empat elemen berbeda, udara, tanah, api dan juga air. Hal tersebut membuat mereka menjadi ancaman untuk komunitasnya, karena mereka semua merupakan elemen murni. Maka tak heran mereka menjadi incaran yang sama dengan mereka untuk dimusnahkan. Keluarga Tyler contohnya. Tyler dan Seth menjadi  musuh keluarga Merrick semakin memperburuk keadaan dengan melakukan berbagai aksi untuk menghabisi keempat putra Merrick dengan terus menerus memancing amarah Merick bersaudara dengan alasan balas dendam keluarga.

Padahal sebelumnya keluarga mereka sudah membuat perjanjian bahwa Tyler tak akan mengganggu dan juga Merrick tak akan menimbulkan masalah. Hingga suatu ketika Chris anak paling bungsu dalam keluarga Merrick dihajar habis - habisan oleh Tyler dan Seth di lapangan bola bekang sekolah mereka. Beruntungnya Becca melihat itu semua dan mencoba menyelamatkan Crhris dengan mengendarii mobilnya ke arah perkelahian itu terjadi dan berteriak bahwa ia telah menelpon polisi dan dalam waktu dekat polisi akan datang. Lalu Becca turun dan mobil dan coba membangunkan Crhris dan ketidaksadarannya menggunakan botol minum miliknya. Tak disangka Chris seperti mendapatkan kekuatan dan langsung bangkit meskipun masih sempoyongan, tetapi saat bersamaan juga Tyler dan Seth muncul dari balik mobil Becca dan mencoba membekukannya dan Chris.

Tyler pun tahu bahwa Chris merupakan air, melihatnya memegang botol dengan air sudah cukup membuat dua orang ini was - was mendekati Chris. Setelah Becca sudah lepas dari cengkraman Tyler ia lalu melompat ke mobilnya dan bersiap untuk mengendarai dan Chris melompat ke dalam mobil. Merekapun selamat dari sekapan Tyler maupun Seth. Becca mengantar Chris ke rumahnya dan bertemu dengan ketiga saudara Merrick lainnya.

Itu adalah awal dari hal - hal buruk yang akan dialami Becca selama berada dekat dengan Chris dan ketiga saudaranya. Nick dan Gabriel memiliki ketertarikan pada Becca, sedangkan kakak tertua Chris, Michael bersikap sinis terhadap Becca.
Lantas apa yang akan dilakukan Becca, apakah ia akan terus berhubungan dengan keluarga Merrick atau memilih untuk melupakan kejadian dimana ia menolong Chris dan mengganggap mereka tidak pernah kenal sama sekali?
Kalian penasaran? hehehe..
Langsung baca bukunya saja, biar tau greget dan biarkan imajinasi liar kalian berkembang mengikuti alur cerita dalam buku ini.


"Laut, memikat hari, dan misterius, tenang di permukaan,dengan tak seorang pun tahu apa yang menggelegak di bawahnya"(Hal. 313)



-----o-----







Selasa, 26 September 2017

Anak Rantau - A. Fuadi

#Ulasan2017



Hepi tokoh utama dalam buku ini, ia merupakan pemuda bujang yang tinggal di Ibu Kota. Hidupnya mulai berubah ketika ayahnya, Martiaz memutuskan untuk menitipkan Hepi pada kakek dan neneknya di ranah Minang. Martiaz merasa sudah gagal mendidik Hepi, maka dari itu ia memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya dan hendak menitipkan Hepi kepada ayahnya. Sebenarnya itu hal tersulit yang pernah dilakukan Martiaz, ia merasa kejam telah meninggalkan Hepi, tapi ia juga tak punya pilihan lain, jika Hepi dibiarkan terus - menerus hidup di Ibu Kota, entah akan jadi apa ia kelak.

Hepi pun awalnya senang, karna ia bisa merasakan mudik alias pulang kampung yang sudah lama ia idam - idamkan. Namun ada raut kecewa dan juga dendam ketika ia tau ayahnya sendiri meninggalkannya. Ia merasa sudah ditelantarkan, sudah cukup ditinggal Ibunya saat ia masih kecil dan sekarang ayahnya sendiripun sudi meninggalkannya. Hepi marah sejadi - jadinya dan ia bertekad untuk kembali ke Jakarta dengan usaha serta jerih payahnya sendiri.

Hal yang harus dilakukan ia sekarang adalah mengumpulkan uang sebanyak - banyaknya untuk membeli tiket pesawat ke Jakarta dan juga sebagai ajang pembuktiannya pada ayahnya, bahwa itu semua merupakan jerih payahnya sendiri. Selama hidup di tempat rantau Hepi bersahabat dengan Attar dan Zen si pencinta binatang. Mereka berdua lah yang membantu Hepi bekerja mencuci piring di lapak Mak Tuo Ros, meskipun hasilnya tak seberapa. Hepi tetap berusaha supaya tabungan nya cukup untuk ia membeli tiket kembali ke Jakarta.

Hingga suatu ketika surau yang menjadi tepat tinggalnya selama renovasi rumah kakeknya dijarah maling entah dari mana asalnya, sound system dan kotak amal raib, bahkan sebagian perhiasan nenek Hepi juga digasat habis, tak ketinggalan celengan bambu Hepi juga ikut raib dijarah maling. Hepi sedihnya bukan kepalang, tinggal hitungan beberapa puluh ribu lagi tabungannya akan cukup untuk ia membeli tiket pesawat. Ia pun bertekad untuk menangkap maling dengan tangannya sendiri. Akhirnya ia menemukan ide yang cukup brilian yaitu meminjam kambing milik keluarga Zen untuk dijadikan umpan menangkap para maling ini.

Lantas apakah usaha dan jebakan dari Hepi, Attar dan juga Zen berhasil? atau justru kedua kambingnya ikut raib dijarah maling?
kalau mau tau kelanjutannya langsung baca aja bukunya hehehe

Dalam buku ini kita belajar bahwa dari rasa dendam dan benci itu sebenarnya adalah alasan kita untuk menutupi rasa yang sebenarnya, yaitu rasa rindu. Janganlah kau simpan rasa dendammu sampai jauh kelubuk hatimu, cobalah untuk memaafkan dan mengikhlaskan.


"Biarlah aku menjadi lilin, membakar diri sendiri agar orang punya cahaya terang"
"Bagaimana sedih dan merasa terbuang itu melelahkan. Bagaimana terlalu berharap pada manusia dan makhluk itu mengecewakan. Jadi, kalau merasa ditinggalkan, jangan sedih. Kita akan selalu ditemani dan ditemukan oleh yang lebih penting dari semua ini.  Resapkan ini: kita tak akan ditinggalkan Tuhan. Jangan takut sewaktu menjadi orang terbuang. Takutlah pada kita yang membuang waktu. Kita tidak dibuang, kita yang merasa dibuang. Kita tidak ditinggalkan, kita yang merasa ditinggalkan. Ini hanya soal bagaimana kita memberi terjemahan pada nasib kita" (Hal. 255 - 256)


"Hidup kita hidup yang khianat, kalau hanya memikirkan diri sendiri. Khianat kepada misi kemanusiaan" (Hal. 304)




-----o-----

Senin, 04 September 2017

Jalan Pulang - Jazuli Imam

#Ulasan2017




Buku ini merupakan dwilogi dari Pejalan Anarki yang berkisah tentang sepasang yang melawan, El dan Sekar. Habis sudah air mata Sekar menangisi kepergian El dalam hidupnya. Waktunya ia habiskan hanya untuk diam dan sangat diam dengan memutar kembali memorinya bersama El, setiap apa yang ia lihat selalu ada kenangan bersama El. 

Sekarpun tersadar dan akhirnya untuk pertama kalinya ia memeluk dan juga merasakan kehadiran seorang ayah dalam hidupnya, ia pun memutuskan untuk berhenti hidup dalam kesia - siaan juga kesedihan yang berlarut - larut untuk terus melanjutkan hidupnya. Sekar mulai menata hidupnya dengan mencoba mencari pekerjaan di kota dan akhirnyapun ia diterima bekerja di salah satu kampus swasta di Jakarta.

Sebelum kepergiannya dari Bandung dan berpindah ke Jakarta, ia memutuskan untuk melakukan pendakian ke Gunung Merbabu. 
Sepanjang perjalanan menuju Gunung Merbabu ia selalu menemui hal - hal yang membuat pikirannya memutar kembali memorinya bersama dengan El. Ia juga sempat mampir ke Kedai Djelajah dan bertemu dengan Mas Dewo.
Tak hanya Mas Dewo bahkan Mas Gito dan Pak Parman yang biasa El anggap sebagai keluarga sendiri menanyakan kenapa Sekar pergi kesini sendiri. Sekarpun mulai menceritakan apa alasannya dan semua kejadian hingga kepergian El dalam hidupnya. Sampainya di basecamp pendakian Merbabu ternyata jalur pendakian merbabu via Selo sedang ditutup. Akhirnya Sekar memutar rencananya dan memilih untuk melakukan pendakian ke Gunung Merapi.

Satu jam sudah setelah ia meninggalkan basecamp Barameru ia sudah sampai di Pos 1. Setelah beristirahat sebentar ia melanjutkan lagi perjalanannya menuju Pos 2. Saat berada di Pos 2 ia memilih untuk istirahat lebih lama di sana, matraspun mulai digelar di bawah beberapa pohon teduh. Kini telah berbaring seorang pejalan solo, Sekar Indurasmi dengan berbantal kedua lengannya ia menikmati suasana Pos 2 Gunung Merapi. Cukup lama Sekar terlelap dan masuk dalam dunia mimpinya, hingga suatu ketika ia terbangun dan melihat sosok laki - laki, Rama namanya.

"Hidup adalah perjalanan yang tidak menawarkan pilihan lain selain dijalani. Segala fantasi ini akan kembali pada yang hakiki. Akan tiba waktu dimana segala kepingan - kepingan ini akan kembali menjadi satu. Kemanapun engkau pergi untuk mencari adalah sama, sebab aku tidak ke mana - mana, aku selalu disitu bersamamu, bahkan sebelum engkau mengenal nama untuk menandai keberadaanku. Karena sesungguhnya, sayangku. Aku, yang selama ini kau cari ke mana - mana, adalah dirimu" (Hal. 125)

"Mereka merampas matahari terbenam
Langit keemasan jadi baliho, hotel, dan pertokoan
Apabila orang - orang dimuntahkan ke jalan raya
kota mendadak bising dan tergesa - gesa
itu artinya waktu senja" (Hal. 215)

Pengen tau seperti apa ceritanya selanjutnya? langsung aja baca bukunya.
hehehe

Jumat, 11 Agustus 2017

Santri Jahil Iyah - Dzawin Nur

#Ulasan2017



Buku ini bercerita tentang bagaimana lika - liku kehidupan dalam pesantren dengan citranya di masyarakat yang seperti itu. Ya memang cukup monoton setiap hari seperti itu dan terus berulang, ada yang sengaja keluar karna tak tahan dengan segudang kegiatannya, kangen emak, tidak bisa jauh dari keluarga dan semua alasan lainnya. Ada pula yang tetap bertahan, karna ia punya cara khusus untuk (terpaksa) menikmatinya.

Dzawin tokoh utama dalam buku ini selepas kelulusannya dari sekolah dasar, ibunya memilih untuk memasukannya ke pesantren. Salah satu pesantren yang ada di Banten yang letaknya di tengah hutan yang diapit gunung - gunung. Semenjak masuk pesantren dia juga baru tahu bahwa orang yang sedang solat sendiri bisa dijadikan imam dengan cara menepuk pundaknya. Awal dia tau itu, dia sengaja untuk datang telat ke masjid supaya dapat mempraktikan ilmu barunya itu. Tapi, untuk menjadi imam masbuk juga susah, karna orang yang datang telat akan memilih - milih orang yang akan ditepuknya. Dari sanalah Dzawin dan Arif mengatur skenario. 

Awal dari keisengan Dzawin muncul dari seorang imam masbuk dan terus berlanjut pada kegiatan lainnya, tak heran bahwa ia sudah merasakan hampir semua hukuman yang ada dalam pesantren, dari hukuman tingkat ringan, sedang bahkan berat. Namun tak melulu dengan keisengan juga, tetap saja ada bumbu kisah - kasih di pesantren, dan juga kejadian mistis yang pernah ia alami selama tinggal di pesantren.

Pengen tau seperti aa ceritanya? langsung aja baca bukunya.
hehehe

Rabu, 10 Mei 2017

Langit Merbabu - Rons Imawan

#Ulasan2017


Ada 3 cerit dalam buku ini:
-Langit Merbabu-
Dua hal begitu berarti untuk Raras adalah Langit dan Gunung. Tepat pada ulang tahunnya  ia ingin berada di ketinggian 3142 mdpl, namun ia hanya bisa berangkat dengan keempat temannya. Langit sang kekasihnya tak bisa menemani, karna memang Langit punya penyakit asma dan itu akan sangat berbahaya bagi keselamatannya, jika ia memaksakan untuk tetap ikut pendakian dengan Raras. Satu hal yang Raras khawatirkan saat berada di alam bebas, kemampuannya akan melihat dimensi lain secara liar bekerja tanpa permisi. Dan kejadian pada penglihatannya itu akan terjadi setelahnya. Hal ini mulai dirasakannya saat mendiang ibunya sakit keras di rumah sakit, ketika itu Raras bergantian menjaga ibunya dengan ayahnya. Ayahnya menjaga di rumah sakit, dan ia pulang untuk beristirahat. Keesokan hari sebelum Raras berangkat kuliah, ia melihat ibunya sarapan dengan lezatnya di meja makan dengan raut wajah segar bukan seperti orang sakit. Rasa senang Raras melonjak dan ia juga tak lupa menghujan ibunya dengan banyak pertanyaan. Sampai akhirnya telpon pada hpnya  berdering dan tertera nama adiknya yang meminta ia untuk segera ke rumah sakit, karena ibunya sudah meninggal. Sesaat kemudian ia memandangi wajah ibu yang berada di depannya perlahan memudar dan menghilang. 

Sejak kejadian itu, satu kelebihannya ini selalu bekerja saat berada di alam bebas dan itu menjadi satu hal yang dikhawatirkan Raras. Saat melakukan pendakian dengan temannya ke Gunung Merbabu pikiran Raras liar menjelajah. Ketika ia dan temannya memutuskan untuk istirahat sebentar karna sudah merasa lelah, sehingga Raras memanfaatkannya untuk buang air kecil. Menjadi hal yang mudah bagi Raras untuk menentukan spot yang sesuai, setelah selesai menuntaskan tugasnya ia kembali lagi ke rombongannya. Namun tiba-tiba angin kencang datang membuat ia sulit untuk kembali hingga suatu ketika ada seorang anak kecil berkupluk merah menghampirinya dan meminta Raras untuk menolong salah seorang temannya yang terperosot ke jurang. Dengan sigapnya Raras menuruni jurang untuk melihat kondisi teman dari si anak berkupluk merah, setelah ia sampai di bawah memang benar bahwa ada satu anak yang tergeletak lemah di tanah, tetapi yang membuatnya kaget adalah pakaian dan kupluk yang digunakan anak itu sama persis dengan si anak berkupluk merah tadi. Ia pun mencoba membalikkan badan si anak untuk melihat wajahnya seperti apa? untuk memastikan apakah benar si anat tadi atau tidak? Dan ternyata benar. Jasad itu adalah jasad dari anak berkupluk merah yang ia temui tadi. Raras sontak berteriak sejadi - jadinya.
Sejak itu, pikirannya melayang - layang pada Langit kekasihnya. Apa yang akan terjadi pada Langit?

-Sang Imam (makmummu adalah seribu jin dan malaikat Merapi)-
Rahung, seorang pemuda yang sedari kecil sudah menapakkan kaki pada beberapa puncak tertinggi di Provinsinya. Ayahnya memang seorang pendaki gunung sejati sering sekali ia mengajak Rahung dalam pendakiannya. Hingga suatu ketika tiba saatnya Rahung untuk berkeliling Pulau Jawa dan menapakkan kakinya pada beberapa Puncak Tertinggi di Pulau tersebut. Awal perjalanannya di mulai di Gunung Merapi jalur Selo. Saat itu dalam perjalanan ia bertemu dengan seorang kakek bernama Mawadri dengan seorang cucu bernawa Gawitra. Mereka saling bertegur sapa dan sedikit berbincang. Hingga senja mulai terlihat akhirnya mereka saling melanjutkan perjalanan. Mawadri dan Gawitra turun menuju rumahnya yang berada di Desa Selo, sedangkan Rahung harus melanjutkan perjalanannya untuk mencapai puncak merapi. Sampainya ia di Pasar Bubrah ia mendirikan tenda, tanpa sadar bayangan wajah Gawitra terlukis jelas di langit puncak Merapi. Tanpa sadar ia berucap seandainya ia hidup 15 tahun sebelumnya maka akan dipersuntingnya gadis tersebut. Adzan Magrib berkumandang, Rahung berganti pakaian yang bersih untuk memunaikan kewajiban shalat magrib, dengan menggelar sajadah kecilnya menghadap kiblat. Ia melantunkan lafal dengan nyaringnya, sampai tibannya selesai bacaan surat Al Fatihah dan terdengar suara jawaban AMIN dengan nyaringnya. Bukan tak lain adalah mereka para makmumnya. Suara tersebut cukup mengganggu konsentrasi Rahung, dengan dilema apakah ia akan melanjutkan sholatnya atau justru membatalkannya kemudian langsung masuk ke dalam tenda.
Bagaimana kelanjutannya? Apakah Rahung dapat keluar dari dimensi mereka dan kembali pada keluarganya? Apakah ia juga akan mempersunting Gawitra?



-Rest (in Peace) Area-
Anjar dan kedua sahabat kembarnya Harap dan Gema. Mereka melakukan perjalanan Jakarta - Sukabumi dengan sang sopir adalah Anjar. Gema duduk di samping Anjar dan Harap berada di belakang. Saat asyiknya mengemudi Harap terusik pada sebuah artikel yang menjelaskan bahwa ada seorang wanita yang melakukan eksperimen  mengendarai mobil dengan kecepatan diatas 120km/jam dan menutup mata selama 10 detik dengan menyampaikan permohonan yang diinginkan. Sesampainya di rumah ternyata permohonannya memang benar - benar terjadi. Kemudian ia menceritakan hal itu pada sahabatnya dan mencoba untuk mengulang kembali eksperimen tersebut. 
Dan apa yang akan terjadi? Apakah permohonan wanita tersebut akan terkabul lagi? Apa yang akan dilakukan Anjar, Gema, dan Harap? Apakah mereka juga akan mencoba eksperimen tersebut?

"Jika kita tak mampu meluluhkan hati seseorang dengan kata - kata atau tindakan, luluhkanlah ia dengan doa karena pemilik hati manusia adalah Tuhan. Dia mempunyai kuasa untuk memutarbalikkan dorongan apa pun yang menguasai hati manusia" (Hal. 129)

"Ilalang tidak diberi kemampuan untuk tumbuh setinggi pohon - pohon karena angin kencang di atas sana akan mematahkannya. Sama seperti iman. Semakin kokoh iman seseorang, semakin kencang cobaannya" (Hal. 133)

"Kalaupun harus patah hati, percayalah, itu lebih baik daripada melanjutkan hidup dengan bayang - bayangi penyesalan karena cinta yang tidak pernah dikejar" (Hal. 144)

"Kita percaya yang dinamakan takdir, sebuah kata yang memiliki kekuatan hebat. Karena percaya takdirlah manusia bisa bertahan dari sakitnya kehilangan" (Hal. 201)

"Cinta lebih indah dirasa ketika keduanya sama - sama terjatuh, meskipun salah satunya harus menunggu" (Hal. 249)





------o------

 
Blogger Templates