Social Icons

Senin, 24 Oktober 2016

Bara - Surat Terakhir Seorang Pengelana - Febrialdi R

#Ulasan2016





Bara, seorang lelaki muda, pendaki gunung, relawan Basarnas, sekaligus seorang penulis kisah - kisah petualangan di media massa. Latar belakang keluarga yang berantakan membuat hidupnya menjadi keras, liar dan mandiri. Setelah neneknya meninggal, ibunya pergi entah kemana, dan ayahnya dipenjara. Akhirnya ia hijrah dari Indramayu ke Bandung. Melanjutkan SMA, melanjutkan kuliah, dan memulai menyusun kembali mozaik kehidupannya.

Setelah beberapa tahun tinggal di Bandung, ia bertemu dengan seorang perempuan. Kirana namanya, gadis inilah yang membuat semangat Bara untuk terus melanjutkan impian dan cita - cintanya menjadi jurnalis terkenal. Namun setelah satu setengah tahun lamanya musibah menghampirinya. Kirana meninggal karna kecelakaan. Hidupnya berubah sejadi - jadinya, seliar - liarnya, seperti orang yang tak punya arah dan tujuan. Sampai akhirnya semua sahabatnya mengungkapkan unek - unek atas perubahan sikapnya, sepeninggalnya Kirana. Bara semakin acuh - tak acuh bahkan kemarahan selalu memuncak jika sahabatnya menyinggung tentang kematian kirana. Butuh waktu lama untuk Bara kembali pada kehidupan sebelumnya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh sebagai cara ia mengalihkan pikirannya tentang Kirana. Mendaki gunung, menyusuri sungai, mengunjungi pantai, dan segala bentuk kegiatan alam bebas menjadi aktivitas rutin setiap harinya. Dan pada suatu ketika Pak Tatang menawarkannya untuk bergabung menjadi relawan Basarnas, agar hidupnya menjadi seimbang. Bukan lagi melakukan perjalanan untuk bersenang - senang, tapi lebih pada tugas kemanusiaan.

Setelah dirasa cukup melakukan perjalanan, Bara memutuskan untuk kembali ke Bandung. Ia mulai membuka lagi hatinya untuk seorang perempuan. Hingga suatu ketika ia mulai dekat dengan Inoy, wanita berhijab yang tak pernah lupa menanyakan keadaan Bara, baik itu masalah skripsi, pekerjaannya, bahkan sudah makan atau belum? Seiring berjalannya waktu, mereka menjadi semakin dekat, tak jarang mereka saling berpamitan jika hendak berpergian jauh. Tepat di hari ulang tahun Inoy, baru sedang melakukan perjalanan ke Garut untuk mencari bahan cerita yang akan dimuat di media cetak, tetapi musibah dialami Inoy. Sony item, preman yang dulu pernah adu fisik dengan Bara masih menyimpan dendam kesumat memberi kado terindah untuk Inoy di hari ulang tahunnya dan menjadi ingatan yang membekas untuk Bara.

"kalo kita menganggap bahwa hidup adalah proses pembelajaran dan pembetulan, maka masa lalu akan menjelma menjadi tangga - tangga emas yang akan mengantarkan kita menyongsong masa depan"(Hal. 162)

"Sejatinya di setiap kita ada sifat gunung yang takabur dan kesombongan. Dan kepada gunung dan hutan rimbalah ......, kita semua belajar mengenal aku dan ke-aku-an"(Hal. 320)

"Janganlah kamu membawakan eldeweis untuk orang yang kamu cintai. Tetapi ajaklah dia ke tempat dimana bunga itu tumbuh dan bersemi. Sebab cinta itu seperti eldeweis. Hidup abadi di dalam hati, jika dicabut dia akan mati"(Hal.365)

3 komentar:

 
Blogger Templates