Social Icons

Selasa, 21 Agustus 2018

The Old Man and The Sea - Ernest Hemingway

#Ulasan2018




Kisah seorang nelayan tua yang tak pernah mujur  mendapatkan tangkapan yang sesuai. Hingga suatu ketika ia memutuskan berlayar sendiri, sampainya di tengah ia cukup beruntung, umpannya langsung di sambar ikan. Dia tak tau seberapa besar ikan tersebut, karna ikan tsb hanya berputar - putar dibawah kapal nya, ia harus tetap menjaga ikan tersebut dibawah kendalinya. Tombak yang tersambung oleh tali sudah ia siapkan, tugasnya sekarang adalah saat ikan naik ke permukaan air, ia harus segera menghunuskan tombaknya dan menarik tali yang terhubung. Dan ia memang sudah berhasil mengarahkan tombaknya, tapi sayangnya ikan ini cukup kuat, ia masih tenang bertahan berputar-putar di sekitar perahu, sesekali ia memberikan perlawanan dengan berenang sesukannya dan mencoba mengendalikan perahu hingga ke tengah laut. Dengan harapan pak tua akan menyerah atas tingkahnya. Tapi Pak Tua juga tetap gigih mempertahankan talinya, meskipun terkadang lengannya terasa kram, bahkan ia sampai tak merasakan sakitnya. Lantas ia merasa menyesal kenapa tadi tidak mengajak anak muda itu berlayar bersamanya, mungkin ia bisa menungkan air ke lengan tempat talinya bersarang.

Kondisi ini berjalan dari matahari terbit hingga senja mulai menghilang, Pak Tua juga harus berfikir jernih. Jika terus menerus dibiarkan ia akan mati konyol, meskipun pada akhirnya si ikan itu juga akan mati di dasar laut. Dan ego si Pak Tua memang terlalu tinggi, ia tak mau dikalahkan oleh sang ikan. Lantas usaha apa yang akan dilakukan Pak Tua untuk dapat mengalahkan si ikan tersebut? kalaupun ia sudah bisa menaklukan si ikan, apakah ia bisa kembali pulang dan melihat daratan?

Buku ini mengajarkan bahwa jika kamu sudah terjun untuk melakukan sesuatu, kamu harus menyelesaikannya sampai akhir. Bukan malah memilih berhenti di tengah jalan. Walaupun di penghujung usahamu, yang kau harapkan bahkan tidak berpihak padamu. Setidaknya proseslah yang justru memberikan banyak pembelajaran.
Hmmm ga bisa bayangin, jika memang aku sendiri yang ada diposisi pak tua itu.



~~o~~

Minggu, 08 Juli 2018

Ode To Roy

#Ulasan2018



Ini bukan novel atau buku tapi lebih pada pengalaman atau efek yang ditimbulkan dari membaca buku Balada Si Roy. Bagaimana Roy menjadi inspirasi banyak orang, khususnya bagi mereka yang membaca cerita Balada Si Roy di majalah "HAI" kala itu. Roy menjadi role model tahun 80'an dengan menenteng carier warna biru, sepatu gunung, dan kemeja kotak kotak. Banyak remaja kala itu yang bergaya seperti Roy, bahkan ada yang sampai melakukan perjalanan, menumpang dari satu transportasi ke transportasi lainnya. Bagaimana Roy mencoba mengatasi permasalahan yang ia alami dengan kondisi yang seperti itu.

Bagiku membaca cerita dari para pembaca BSR membuatku semakin penasaran untuk membaca bukunya langsung, dan ingin menyelami imajinasi dari cerita yang disuguhkan.


"Ya, hiduplah melawan arus untuk sampai ke hulu. Jangan mengikuti arus untuk sampai ke muara. Karena kenikmatan hidup adalah terletak pada bisa tidaknya kita keluar sebagai pemenang" (Balada si Roy, Avonturir)

"Pergilah, Nak. Jelajahi dunia. Cari apa pun yang kalian inginkan. Puaskan dengan semua pengalaman. Dewasa kan dirimu dengan beragam kesusahan. Tapi, kalian akan tetap dimanjakan dengan semua kebaikan Tuhan"(Pergi untuk Kembali)

The Book of Almost - Brian Khrisna

#Ulasan2018




Kumpulan ungkapan seseorang, lebih tepatnya seperti diary orang patah hati. Oh tidak semuanya tentang patah hati, tetapi lebih pada merelakan dan mencoba untuk bangkit kembali. Setidaknya masa lalu bukan untuk dilupakan tapi sebagai pengingat bahwa dulu dirinya pernah hadir dan bahkan mengisi hari harimu sebelumnya.


Mungkin singkatnya isi buku ini seperti itu, oh ya kalau baca buku ini baiknya pas lagi senggang dan usahakan tiap bagian aja, pas lagi nunggu temen, yaudah baca 1 bagian, lanjut tutup dan baca pas lagi senggang lagi.
Dijamin feel-nya bakal lebih dapet ketimbang kamu baca buku ini sekali waktu dan langsung tandas. Karna tiap par punya rasa yang berbeda.

Selasa, 15 Mei 2018

Gintajali - Febrialdi R | @edelweisbasah

#Ulasan2018




Ed bisa dibilang seorang pengelana, sudah tak terhitung lagi jumlah gunung yang pernah ia tapaki.
Selain menjadi seorang penjelajah, ia juga bekerja menjadi juru cuci atau asisten daput di sebuah restoran. Beruntungnya ia bertemu dengan Ine wanita berpendidikan, seorang dosen yang sedang melanjutkan pendidikan S3nya, dan sekaligus menjadi pacar dari Ed. Meskipun Ed sadar dan terkadang merasa sangat tidak pantas untuk bersanding dengan Ine, semua kekhawatiran yang ia rasakan membuatnya takut untuk bertemu dengan orang tua Ine, karna memang dia tau bahwa keluarga Ine tergolong keluarga terpandang dan berpendidikan tinggi semua, bahkan rumah yang Ine tinggali sangatlah mewah. Sangat bertolak belakang dengan kehidupan Ed, ia hanyalah lulusan D3, Studi S1 belum ia tuntaskan lantaran kegiatan petualangannya.

Permasalahan muncul saat Ine meminta kejelasan dari hubungan yang sedang mereka jalani. Ed merasa ya hubungan yang seperti ini, saling nyaman dan tak saling menuntut satu sama lain. Tapi bukan jawaban seperti itu yang diharapkan Ine, yang ia mau adalah Ed menuntaskan studinya dan berhenti untuk membuat - buang waktunya dengan percuma. 
Namun sikap keras kepala yang Ed miliki membuatnya semakin emosional, bahkan tak ada kesimpulan dari perbincangan mereka berdua.
Seminggu tak berkabar, hinggan berganti bulan mereka sudah tak saling berkabar satu sama lain. 
Sampai sebuah kecelakaan hebat menimpa Ed yang menyebabkan ia koma dan tak sadarkan diri selama 2 minggu. Bahkan Ine tak menjenguknya, ah rasa - rasanya hubungan yang mereka jalani memang sudah berakhir. Sama - sama keras kepala, dan saling menunggu siapa yang akan menghubungi untuk memulai kembali. Tak hanya koma, bahkan Ed diperhentikan dari pekerjaannya, meskipun dengan pesangon yang bisa dibilang cukup. Orang yang menjemputnya adalah Dicky, salah satu rekan penggiat alam dan sudah beberapa kali mendaki bersama. Sampai sebuah ide konyol muncul, "sepertinya kamu butuh liburan" ucap Dicky pada Ed yang kala itu bingung untuk melanjutkan hidup, mau cari kerja? kondisi belum memungkinkan.
Setelah mempertimbangkan akhirnya Ed setuju untuk melakukan perjalanan, dan ia akan melakukan pendakian Seven Summit Indonesia sebagai ajang pembuktian untuk Ine dan Kedua orang tuanya. 
Lalu apakah Ed akan mampu untuk menuntaskan misinya dan kembali pada Ine? atau justru ia memilih untuk berhenti dan hanya beberapa gunung saja yang ia tuntaskan? Dan makna apa yang akan ia dapat selama perjalanan? 

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Buku ini membuat saya jadi merenung, sebenarnya perjalanan yang sering saya lakukan selama ini itu untuk apa? sebagai ajang pembuktian? atau memang benar - benar karna ingin dekat dengan-Nya. Ah rasa - rasanya sekarang kumulai sadar makna dari perjalanan yang selama ini aku lakukan, luruskan niat dulu, dan jangan lupa selalu melibatkan-Nya dalam setiap saat kamu mulai melangkah.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
"Yang pergi akan tetap pergi
Yang hilang akan tetap hilang
Yang datang dan pergi, mengajarkan kita seberapa tabah dapat mengikhlaskan diri"
(Bagian 4, Hlm.29)

"Beberapa orang lebih dulu diberi rasa takut memulai untuk menghadapi.
Padahal tidak semua keputusan datang untuk kesekian kali" (Bagian 19, Hlm. 165)

"Barangkali kita terlalu sibuk mencari - cari jawaban untuk pertanyaan yanh sebenarnya tak ada" (Bagian 22, Hlm. 189)

Kamis, 03 Mei 2018

Humaira & Alfarisi - Nurul Khaira Sabila

#Ulasan2018



➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Arsyila Zahra Humaira atau biasa dipanggil dengan nama Syila, seorang dokter yang sedang melanjutkan pensdidikan spesialis anastesi dan bekerja di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Arfan Alfarisi atau biasa dipanggil Arfan seorang dokter bedah yang juga bekerja di rumah sakit yang sama dengan Syila.
Mereka berdua sama - sama memendam perasaan, meskipun tak jarang semua perawat di rumah sakit mereka bekerja mengharapkan mereka segera menikah. Tetapi mereka hanya menanggapi dengan senyuman. 

Ya Syila memang mempunyai perasaan terhadap Arfan, sejak pertemuan mereka yang pertama. Saat itu Syila sedang mengunjungi makam Mamanya, namunn kejadian naas menimpa dirinya. Ia membantu seorang gadis yang sedang dikepung dengan 3 orang preman, Syila geram melihat pemandangan itu, lantas ia menghampiri kelompok prepan tersebut dan mencoba untuk membantu gadis tersebut. Yang tak lain adalah "Putri" adik perempuan Arfan. Saat ia memcoba mengelak karna preman tersebut mencoba untuk melepaskan Jilbab yang dikenakan, namung sayang pisau yang dipegang oleh salah satu preman tadi menghunus ke arah perutnya. Darah segar terus mengalir dari perut Syila, dan Putri panik bukan kepalang, ia hanya mampu berteriak untuk memperoleh pertolongan.
Dari sanalah mereka bertiga mulai dekat, dan Syila sudah dianggap sebagai kakak perempuan dari Putri, sehingga secara otomatis dia juga menjadi adik dari Arfan.

Arfan sudah mencoba untuk mendatangi Ayah Syila untuk menyampaikan niatnya dan dapat meminang Syila, namun kesalahan yang pernah ditorehkan keluarga Arfan membuat Ayah Syila menyimpan dendam yang berkepanjangan. Akibatnya Ayah Syila menolak mentah - mental lamaran dari Arfan.
Bahkan Syila juga tidak tau menahu jika Arfan pernah melamarnya, ia baru tau dari cerita sahabatnya.

Hingga suatu ketika ia dimintai untuk menemani ayahnya datang ke pesta rekan kerjanya, acara tersebut yang tak lain adalah pengumuman pertunangan Arfan dengan putri salah satu rekan bisnis ayahnya. Arfan tak menginginkan itu, tapi ia harus menerima semua keputusan yang di ambil ayahnya. Alhasil meskipun ia menolak, ia tetap mengikuti kemauan mamanya untuk mempersiapkan segala kebutuhan menjelang hari pernikahannya, dari yang datang ke toko undangan, fitting baju pengantin dan segala macam pernak pernik.
Di sisi lain Syila merasa tersakiti, tapi ia juga tidak bisa meminta Arfan untuk membatalkan acara tersebut.
Memang siapa dia sampai meminta Arfan seperti itu? apa haknya? Itulah yang membuat perang batin dalam hati Syila.
Dan akhirnya ia memilih untuk menjadi relawan tenaga kesehatan di Gaza, alasannya ya memang karna tidak ingin melihat Arfan menikah, tetapi ia sayang baik untuk menyembunyikan kesedihannya.
Dia merasa jika Arfan memang bukan jodohnya.

Lantas apakah Arfan tetap membiarkan pernikahannya berlangsung atau membatalkannya dan sekaligus meminta Syila untuk tak berangkat ke Gaza?

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Buku ini sungguh mengajarkanku bagaimana cara untuk mencintai seseorang, dengan cara lebih pada mendekatkan pada pemilik hati - Nya, karna Dia lah yang akan membolak - balikkan hati hambanya.
Ah rasa - rasanya mungkin jika aku berada di posisi Syila, lebih memilih untuk menyerah.




Senin, 23 April 2018

13 Srikandi Survivor - Ganezh

#Ulasan2018



Kikan, 19 tahun dan terpaksa untuk naik pesawat menuju Manado, meskipun ia takut akan ketinggian. Dipertemukan dengan Alang, mahasiswa Arkeologi dan juga seorang mapala. Beruntung karna Kikan dapat bertukar posisi duduk dengan Alang, padahal posisi tempat Kikan adalah posisi strategis yang diidam - idamkan orang lain dalam perjalanan dengan si burung besi. Meskipun keringat dingin mulai mengalir dari wajah Kikan, ia tetap mengajak Alang untuk terus berbincang, dari semua kegiatan alam yang digelutinya, hingga membahas nasib dan juga takdir. Yang membuat Kikan sedikit ngeri.

Perbincangan mereka mulai terganggu saat pesawat beberapa kali mengalami guncangan, mungkin sedang turbulensi, pikir mereka. Tapi guncangan tersebut semakin lama semakin sering dan sampai terdengar ledakan dari bagian pesawat yang membuat pesawat jadi lepas kendali. Awak pesawat meminta penumpang untuk tetap tenang dan jangan panik, tetapi kejadian tadi malah menjadi pemicu dan kekhawatiran bagi pata penumpang, teriakan, erangan mulai terdengar. Sampai kecepatan pesawat semakin cepat dan terus menurun.
Dyarrrr Pesawat akhirnya mendarat bebas di hutan, yang entah dimana hujan tersebut, apakah hutan Kalimantan? atau hutan Sulawesi? Beberapa korban mulai tersadar dan mencoba untuk keluar dari badan pesawat meskipun kondisi mereka sudah terluka dibeberapa bagian tubuh, bahkan ada yang kehilangan bagian anggota tubuhnya.

Romo, seseorang yang mengaku sebagai Captain Pilot mengintruksikan untuk korban yang selamat agar membantu mengeluarkan penumpang yang lainnya, karna kondisi pesawat sewaktu - waktu dapat meledak. Selang beberapa menit hal yang ditakutkan pun terjadi, suara ledakan diiringi dengan semburan api muncul dari bagian mesin pesawat. Hangus sudah semua, bau daging bakar menyengat. Apakah mereka mampu bertahan untuk menunggu bantuan yang akan datang? tapi sampai kapan mereka harus menunggu? Lantas apa kabar dengan Kikan dan Alang yang menjadi karakter utama dalam buku ini?

Membaca buku ini membuat kita benar -benar berada dalam kondisi yang dideskripsikan penulis, kejelian dan penggambaran situasi yang mendetail, serta konflik yang ditimbulkan. Membuat kita paham bahwa ilmu survival memang harus masuk dalam kurikulum sekolah, karna kita tak akan tau kapan kita akan berada pada situasi tersebut. Meskipun dalam hati kecil, kita tak ingin ada dalam situasi itu. Bukan malah sudah kejadian, baru mau mulai memahami dan mempelajarinya, itu lah jeleknya orang-orang kita. Ah sepertinya tak harus semua aku tuliskan, biar kalian makin penasaran seperti apa alur ceritanya. Tak melulu soal cinta, tapi lebih dari itu (mungkin).


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Padang Bulan - Andrea Hirata

#Ulasan2018




Dalam buku ini karakter tokoh mempunyai kisah inspiratif tersendiri. Dari seorang gadis bernama Enong, ia masih duduk di bangku sekolah dasar, paling suka dengan bahasa inggris, tak heran semangatnya begitu membara saat mengikuti pelajaran bahasa inggris di kelasnya. Namun keinginannya bersekolah harus putus di tengah jalan setelah sepeninggal ayahnya. Ia memutuskan untuk berhenti sekolah karna memang ia adalah anak pertama dengan masih memiliki 3 adik diusianya yang terbilang belia. Rasa tanggung jawab yang diemban ia sebagai anak sulung memaksanya untuk merantau ke kota demi menghidupi keluarganya di kampung. 
Ia melamar dari satu toko ke toko lain, dari pasar satu ke pasar lain. Tetapi semuanya menolak karna memang ia masih dibawah umur untuk bekerja. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kampung dan melanjutkan pekerjaan ayahnya sebagai pendulang timah. Cukup membuat gempar seisi kampung karna dia seorang perempuan pertama yang bekerja sebagai pendulang timah di desanya. Meskipun persaingan lahan dulangan timah cukup sengit, tak jarang ia diusir dengan sepihak  oleh pendulang lainnya. Itu semua tak membuatnya putus harapan, ia berjalan ke tengah hutan dan mulai mendulang disana. Namun itu bukanlah akhir dari penderitaannya.

Tokoh kedua adalah Ikal seorang pemuda berperawakan pendek dan rambut keriting. Ia berusaha merebut hati kekasihnya dulu, setelah Zinar datang. Berbagai cara ia lakukan untuk merebut kembali hati A Ling, Ikal merasa kalah dari segi fisik maupun kemampuan dg Zinar. Setiap ada lomba apapun nama Zinar selalu ada dalam daftar peserta, bahkan tak jarang terpampang di barisan perebut juara. Hal ini lah yang memicu Ikal untuk ikut andil dalam kejuaran olahraga antar desa, harapannya adalah jika ia menang maka ia akan dielu elukan dan A Ling akan kembali padanya.
Tapi apakah Ikal dapat mengalahkan Zinar di setiap pertandingan? Bahkan ia sampai siap untuk menyewa seorang detektif.

Dalam buku ini kita belajar bahwa apa yang kita lihat belum begitu adanya, hanya dari sudut pandang kita. Bukan dari sudut pandang yang lain, setiap orang punya pertimbangan untuk memilih, entah karna paksaan, atas kemauannya sendiri atau memang tak ada pilihan lainnya. Kalau ingin tau kebenarannya ya tanyakan langsung lada yang bersangkutan, biar semua jelas adanya, tanpa harus kita berspekulasi lebih jauh.

Merayakan Kehilangan - Brian Khrisna

#Ulasan2018





"Terkadang kau butuh jatuh, butuh dipatahkan, butuh dikalahkan, butuh hancur - sehancurnya. Dari situ kau akan belajar untuk bangkit dan berdiri seperti dulu lagi. Mungkin memang seharusnya begitu, kau harus biarkan kesedihan datang lebih dahulu agar bisa lebih menghargai kebahagiaan nanti"(Hal. 132)

"Untuk bangkit, setidaknya kita hatus jatuh terlebih dulu. Hiduplah seperti bola, semakin keras ia dijatuhkan, semakin tinggi juga ia memantul dari tempat ia dijatuhkan untuk yang pertama kali" (Hal. 145)

Seperti layaknya sebuah buku harian. Sang aku yang menuliskan semua tentang kamu yang pernah menetap sejenak lalu pergi. Kemudian harus merelakan, menjadi lebih dewasa dari Sang Aku yang sebelumnya. 

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Senin, 26 Maret 2018



Setiap bunga punya waktu yang berbeda
untuk dapat sekedar mekar, kalaupun 
ia mekar indah juga butuh usaha dan doa.

Nah ibaratkan seperti itu,
Jadi waktumu belum cocok.





 
Blogger Templates