Social Icons

Selasa, 15 Mei 2018

Gintajali - Febrialdi R | @edelweisbasah

#Ulasan2018




Ed bisa dibilang seorang pengelana, sudah tak terhitung lagi jumlah gunung yang pernah ia tapaki.
Selain menjadi seorang penjelajah, ia juga bekerja menjadi juru cuci atau asisten daput di sebuah restoran. Beruntungnya ia bertemu dengan Ine wanita berpendidikan, seorang dosen yang sedang melanjutkan pendidikan S3nya, dan sekaligus menjadi pacar dari Ed. Meskipun Ed sadar dan terkadang merasa sangat tidak pantas untuk bersanding dengan Ine, semua kekhawatiran yang ia rasakan membuatnya takut untuk bertemu dengan orang tua Ine, karna memang dia tau bahwa keluarga Ine tergolong keluarga terpandang dan berpendidikan tinggi semua, bahkan rumah yang Ine tinggali sangatlah mewah. Sangat bertolak belakang dengan kehidupan Ed, ia hanyalah lulusan D3, Studi S1 belum ia tuntaskan lantaran kegiatan petualangannya.

Permasalahan muncul saat Ine meminta kejelasan dari hubungan yang sedang mereka jalani. Ed merasa ya hubungan yang seperti ini, saling nyaman dan tak saling menuntut satu sama lain. Tapi bukan jawaban seperti itu yang diharapkan Ine, yang ia mau adalah Ed menuntaskan studinya dan berhenti untuk membuat - buang waktunya dengan percuma. 
Namun sikap keras kepala yang Ed miliki membuatnya semakin emosional, bahkan tak ada kesimpulan dari perbincangan mereka berdua.
Seminggu tak berkabar, hinggan berganti bulan mereka sudah tak saling berkabar satu sama lain. 
Sampai sebuah kecelakaan hebat menimpa Ed yang menyebabkan ia koma dan tak sadarkan diri selama 2 minggu. Bahkan Ine tak menjenguknya, ah rasa - rasanya hubungan yang mereka jalani memang sudah berakhir. Sama - sama keras kepala, dan saling menunggu siapa yang akan menghubungi untuk memulai kembali. Tak hanya koma, bahkan Ed diperhentikan dari pekerjaannya, meskipun dengan pesangon yang bisa dibilang cukup. Orang yang menjemputnya adalah Dicky, salah satu rekan penggiat alam dan sudah beberapa kali mendaki bersama. Sampai sebuah ide konyol muncul, "sepertinya kamu butuh liburan" ucap Dicky pada Ed yang kala itu bingung untuk melanjutkan hidup, mau cari kerja? kondisi belum memungkinkan.
Setelah mempertimbangkan akhirnya Ed setuju untuk melakukan perjalanan, dan ia akan melakukan pendakian Seven Summit Indonesia sebagai ajang pembuktian untuk Ine dan Kedua orang tuanya. 
Lalu apakah Ed akan mampu untuk menuntaskan misinya dan kembali pada Ine? atau justru ia memilih untuk berhenti dan hanya beberapa gunung saja yang ia tuntaskan? Dan makna apa yang akan ia dapat selama perjalanan? 

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Buku ini membuat saya jadi merenung, sebenarnya perjalanan yang sering saya lakukan selama ini itu untuk apa? sebagai ajang pembuktian? atau memang benar - benar karna ingin dekat dengan-Nya. Ah rasa - rasanya sekarang kumulai sadar makna dari perjalanan yang selama ini aku lakukan, luruskan niat dulu, dan jangan lupa selalu melibatkan-Nya dalam setiap saat kamu mulai melangkah.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
"Yang pergi akan tetap pergi
Yang hilang akan tetap hilang
Yang datang dan pergi, mengajarkan kita seberapa tabah dapat mengikhlaskan diri"
(Bagian 4, Hlm.29)

"Beberapa orang lebih dulu diberi rasa takut memulai untuk menghadapi.
Padahal tidak semua keputusan datang untuk kesekian kali" (Bagian 19, Hlm. 165)

"Barangkali kita terlalu sibuk mencari - cari jawaban untuk pertanyaan yanh sebenarnya tak ada" (Bagian 22, Hlm. 189)

Kamis, 03 Mei 2018

Humaira & Alfarisi - Nurul Khaira Sabila

#Ulasan2018



➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Arsyila Zahra Humaira atau biasa dipanggil dengan nama Syila, seorang dokter yang sedang melanjutkan pensdidikan spesialis anastesi dan bekerja di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Arfan Alfarisi atau biasa dipanggil Arfan seorang dokter bedah yang juga bekerja di rumah sakit yang sama dengan Syila.
Mereka berdua sama - sama memendam perasaan, meskipun tak jarang semua perawat di rumah sakit mereka bekerja mengharapkan mereka segera menikah. Tetapi mereka hanya menanggapi dengan senyuman. 

Ya Syila memang mempunyai perasaan terhadap Arfan, sejak pertemuan mereka yang pertama. Saat itu Syila sedang mengunjungi makam Mamanya, namunn kejadian naas menimpa dirinya. Ia membantu seorang gadis yang sedang dikepung dengan 3 orang preman, Syila geram melihat pemandangan itu, lantas ia menghampiri kelompok prepan tersebut dan mencoba untuk membantu gadis tersebut. Yang tak lain adalah "Putri" adik perempuan Arfan. Saat ia memcoba mengelak karna preman tersebut mencoba untuk melepaskan Jilbab yang dikenakan, namung sayang pisau yang dipegang oleh salah satu preman tadi menghunus ke arah perutnya. Darah segar terus mengalir dari perut Syila, dan Putri panik bukan kepalang, ia hanya mampu berteriak untuk memperoleh pertolongan.
Dari sanalah mereka bertiga mulai dekat, dan Syila sudah dianggap sebagai kakak perempuan dari Putri, sehingga secara otomatis dia juga menjadi adik dari Arfan.

Arfan sudah mencoba untuk mendatangi Ayah Syila untuk menyampaikan niatnya dan dapat meminang Syila, namun kesalahan yang pernah ditorehkan keluarga Arfan membuat Ayah Syila menyimpan dendam yang berkepanjangan. Akibatnya Ayah Syila menolak mentah - mental lamaran dari Arfan.
Bahkan Syila juga tidak tau menahu jika Arfan pernah melamarnya, ia baru tau dari cerita sahabatnya.

Hingga suatu ketika ia dimintai untuk menemani ayahnya datang ke pesta rekan kerjanya, acara tersebut yang tak lain adalah pengumuman pertunangan Arfan dengan putri salah satu rekan bisnis ayahnya. Arfan tak menginginkan itu, tapi ia harus menerima semua keputusan yang di ambil ayahnya. Alhasil meskipun ia menolak, ia tetap mengikuti kemauan mamanya untuk mempersiapkan segala kebutuhan menjelang hari pernikahannya, dari yang datang ke toko undangan, fitting baju pengantin dan segala macam pernak pernik.
Di sisi lain Syila merasa tersakiti, tapi ia juga tidak bisa meminta Arfan untuk membatalkan acara tersebut.
Memang siapa dia sampai meminta Arfan seperti itu? apa haknya? Itulah yang membuat perang batin dalam hati Syila.
Dan akhirnya ia memilih untuk menjadi relawan tenaga kesehatan di Gaza, alasannya ya memang karna tidak ingin melihat Arfan menikah, tetapi ia sayang baik untuk menyembunyikan kesedihannya.
Dia merasa jika Arfan memang bukan jodohnya.

Lantas apakah Arfan tetap membiarkan pernikahannya berlangsung atau membatalkannya dan sekaligus meminta Syila untuk tak berangkat ke Gaza?

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Buku ini sungguh mengajarkanku bagaimana cara untuk mencintai seseorang, dengan cara lebih pada mendekatkan pada pemilik hati - Nya, karna Dia lah yang akan membolak - balikkan hati hambanya.
Ah rasa - rasanya mungkin jika aku berada di posisi Syila, lebih memilih untuk menyerah.




 
Blogger Templates