Social Icons

Senin, 17 April 2017

The Compass - Tammy Kling dan John Spencer Ellis

#Ulasan2017



Jonathan, nama tokoh utama dalam buku ini. Ia meninggalkan kehidupan mapan di puncak karier pekerjaannya. Hidupnya berubah setelah tragedi tragis itu. Ya, tragedi yang mengubah rencana - rencana bagi masa depannya. Dalam perjalanannya ia bertemu dengan Marilyn di sebuah gurun pasir yang luas. Jo sudah merasa putus asa akan hidupnya, sedangkan di sisi lain. Marilyn yang jauh lebih berat kondisinya malah merasa bahagia, karna ia memang menikmati hidupnya. Meskipun tumor otak sedikit demi sedikit mulai menggerogoti otaknya. Apadaya Jo yang hanya lari dari hidup itu sendiri. Marilyn seorang psikolog, dan ia bekerja menggunakan otaknya, di sisi lain ada tumor ganas dalam otaknya, tetapi ia memilih untuk menjalani kesenangan lain (photografi) di akhir hidupnya, ia melepaskan segala hal. Kesedihan, tak perlu untuk diratapi. Ia hanya ingin hidup yang sebentar ini dan menikmatinya. Jonathan hanya sebentar bertemu dengan Marilyn, hingga akhirnya mereka berpisah. Marilyn kembali ke New York dan Jonathan lebih memilih ke Adirondacks, sebuah pondok kecil yang di kelilingi hutan.

Di pondok kecil itu Jonathan bertemu dengan Pete, laki - laki paruh baya yang berjalan menggunakan satu tumpuan kakinya. Pete akan membawakan kayu bakar untuk perapian dan sekeranjang buah kepada Jonathan setiap paginya, hal itu selalu ia lakukan untuk para tamu yang singgah ke pondoknya. Hingga suatu ketika Jonathan harus ikut ke Italia dengan Pete, karna Pete mendapatkan surat dari salah satu orang tuanya yang mentakan keadaan dan kondisinya yang memaksa Pete untuk mengunjunginya. Pete tak tau siapa orang tua bahkan kerabatnya, karna sedari kecil ia tinggal di Panti Asuhan. Merekapun berpisah di bandara tersebut, dan Jonathan melanjutkan perjalanan ke Rumania.

Di Rumania, Jonathan bertemu dengan Salomo. Anak kecil berusia 10 tahun, namun ibunya meninggal saat melahirkannya. Sejak kematian ibunya, Salomo dirawat oleh majikan ibunya. Namun diusia 6 tahun ia memilih untuk melarikan diri dari sana dan tinggal di jalanan. Hingga akhirnya ia tinggal dengan seorang perempuan bersama Victoria, dengan catatan Salomo wajib setiap paginya untuk membersihkan halaman rumah, mengurusi kegitan bercocok tanam dan bahkan uang dari hasil bekerja di jalanan harus sebagian disisihkan dan diberikan pada keluarga Victoria. 
Tidak sampai disana saja, Jonathan masih bertemu dengan banyaj orang yang mengajarkan banyak hal tentang kehidupan.

"Karena tak penting apapun yang kau cari dan temukan. Yang terpenting adalah kau membiarkan kompasmu memandumu, dan membiarkan bakat dan pengetahuanmu tampil ke permukaan  supaya kau dapat menjalani tujuan hidupmu"(hal.13)

".kenyamanan adalah musuh kebahagiaanmu,... Alih - alih memilih seseorang yang membuatmu nyaman dan kebetulan berada di tempat yang tepat pada saat yang tepat. Kau harus memilih seseorang yang membuatmu ingin terus bersamanya meskipu  kau harus pergi ke Dubai untuk menemuinya. Hanya ketika itulah hatimu akan merasa tulus"(Hal.26)

"Kadang - kadang kau bertemu seseorang yang mengubah hidupmu, tetapi tidak berarti bahwa hidupmu harus berubah"(hal.69)

"Orang - orang datang dan pergi dalam hidupmu. Ada yang perlu terus dipertahankan, bahkan diperjuangkan dan yang lainnya mesti direlakan pergi....., Kau harus mencari cara untuk memahami siapa yang bisa memberi nilai dalam hidupmu, dan siapa yang dihadirkan untuk mengambilnya. Jika seseorang diambil dari sisimu, lepaskanlah dia. Itu berarti memang sudah waktunya bagi orang itu untuk meninggalkanmu."(Hal.72)





-----o-----

Rabu, 12 April 2017

Kupu - Kupu Bersayap Gelap - Puthut EA

#Ulasan2017



-Bunga Dari Ibu-
Berkisah tentang seorang anak yang tinggal diperantauan jauh dari orang tuanya. Sang ibu menanam sebuah tanaman di tempat tinggal anaknya, sebagai tanda keadaan ibunya. Begitu pula dengan sang anak, ia juga menanam tanaman di rumah ibunya. Saat tanaman di rumah ibunya mengalami perubahan warna daun dan berguguran, sang ibu langsung menanyakan keadaan anaknya. Dan memang benar sang anak sedang dilanda kesulitan. Hal ini sudah terjadi sampai beberapa kali. Tapi pada suatu ketika, pohon sang anak kering dan mati. Sang ibu lantas menanyakan keadaan sang anak, namun sang anak mengatakan ia dalam keadaan baik - baik saja. Mulai sejak itu ibunya beranggapan bahwa pohon tidak menjadi patokan keadaan seseorang, padahal di lain sisi yang sebenarnya terjadi adalah sang anak sedang dilanda kesulitan. Tapi ia enggan menceritakan keadaan itu pada ibunya, karna ia tau bahwa cerita itu akan sangat melukai ibunya.

-Drama Itu Berkisah Terlalu Jauh-
Ning dan Bagus sudah bersahabat sejak kecil, meskipun umur mereka terpaut 3 tahun. Rumah mereka bersebrangan, tidak jarang mereka bermaiin bergantian ke rumah salah satu hingga larut petang. Tak heran orang tua mereka sering mengira bahwa anak mereka tertukar. Ning selalu setiap sore bermain catur dengan bapaknya Bagus  begitu pula dengan Bagus. 
Orang tua mereka sama - sama guru sd, sehingga sewaktu sd Ning bersekolah di tempat ibu Bagus bekerja dan Bagus bersekolah di tempat ibunya Ning mengajar. Alasannya adalah biar mereka tidak manja jika bersekolah di orang tuanya mengajar. Kedekatan mereka mulai merenggang setelah Ning melanjutkan kuliah ke Jogja dan Bagus masih belajar di bangku SMA.


"......, masa lalu yang memberi lahan bagi rasa rindu, dan masa sekarang yang bergerak tidak untuk menjauhi perasaan - perasan masa laluku." (Hal.31)

"...., kadang kala banyak jalan hidup yang tidak bisa kita pahami. Hidup ini bukanlah sesuatu yang bisa kita pilih. Ini bukan masalah senang atau tidak senang. Tapi putuskanlah. Sebab hidup ini adalah sebuah keputusan."(Hal.53)

"Percaya saja hukuman itu akan datang, entah kapan dan datang dari mana. Tapi kalau kamu tidak mencoba untuk berdamai dengan masa lalumu, maka akan rugi. Semua itu hanya akan membuat mereka terus berteriak menyoraki kehidupanmu."(Hal.55)




 
Blogger Templates