Social Icons

Selasa, 19 Januari 2016

Perjalanan jauh, nikmat di jalannya !!!!

Berawal dari ajakan satu orang yang ingin liburan alias refresing selepas UAS (Ujian Asal Sukses), sebenarnya tidak ada ujian melaikan hanya tanda tangan saja karena memang tugasnya cukup menyita waktu mahasiswa yang super sekali revisinya. Tapi tetep saja ada 2 matkul yang mengadakan ujian.

Okay cukup segitu saja yaa, tak mau membahas lebih panjang lagi masalah UAS, karna semakin membuat sakit hati. *EH

Awalnya aku mengajak mereka (read: intan, juli, dina,  sukma, citra, kiki, ninda) untuk sekedar main, tapi di luar Semarang. Nah singkat cerita si Intan juga lagi puyeng sama urusannya, makanya ia ikutan gabung dengan kita. Dari awal sudah konfirmasi bisa itu ada Aku, Ninda, Intan, Dina, Juli, dan Kiki. Citra ada acara PMK, Sukma katanya tidak bisa menyesuaikan jadwal dengan kita semua, eh bukan maksudnya di sudah berpulang ke kampung halamannya buat persiapan pernikahan  kakaknya.

Awalnya kami tak tau mau main kemana??
Alhasil cobalah searching tempat wisata sekitar salatiga dan ambarawa, Nah intan usul ke Gunung Telomoyo. Dan aku mengiyakan saja, karna memang sejak lama ingin ke sana, tetapi belum juga kesampaian. Selanjutnya Juli juga tanya ke mbah google seputar jalan menuju kesana bagaimana? apakah memungkinkan untuk kita kunjungi, apalagi kami cewek semua *sebenarnya itu juga tidak ngaruh. Dari deskripsi mbah google akses menuju ke sana lumayan terjal, selanjutnya dikuatkan oleh salah seorang teman juli yang juga pernah pergi ke sana. Katanya setelah dari sana, motornya di service full dan banyak ganti ini itu.
Waduk kok agak horor gini ya....
Semenjak itu aku dan juli tetep tidak mau ke Telomoyo, karna kita juga tidak mau mengambil risiko yang di luar kemampuan kita.

H-1 (malam hari, sebelum besok berangkat)
Ada yang memuali obrolan di group yang menanyakan besok kita mau kemana?
Kemudian ada yang menimpali kemana aja boleh, asal jangan jauh jauh. Sekitaran Salatiga atau Ambarawa saja.
Nah kalau begini biasanya kami tidak mau mengambil pusing, yasudah pikirin besok pagi saja.

Sabtu, 16 Januari 2016
Pagi jam 08.00 aku sudah sampai di kosan Baru juli, karna baru kemaren dia pindahan. Jadi maklum masih agak berantakan.
Intan ternyata baru bangun dan masih di rumahnya, Dina Kiki nunggu Intan sampai Tembalang, takut nantinya malah HOAX . Sembari menunggu juli aku asyik dengan novel yang sedang aku pegang, sedangkan juli masih ke kosan lamanya untuk mengambil tas sama hp yang masih tertinggal di sana.
Tepat jam 09.45 Intan, Kiki, dan Dina sudah mendarat manis di kosan Juli, dan tentunya diikuti dengan Juli. Karna tanpa dia, kami semua tidak bisa masuk hehehehe...
Kita jadinya kemana? Salah seorang dari kami membuka obrolan, yang ada pilihannya apa mau ke Chuntel? Ah Si Anis sudah pernah. Selo katanya bagus, aku menambahi. Apa jogja aja sekalian? Janganlah jauh itu. Lalu kemana? Ketep bagus tidak si? dan Kiki menjawab, bagus kalau tidak kena kabut. Nah apa kita kesana aja? Yauda yok...
(tu kan segampang itu kita memutuskan untuk pergi kemana)
Tepat jam 10.00 kami semua berangkat dari Tembalang, dan kumpul di Pom biasanya untuk isi angin dan sekalian isi bensin. Di sana aku mulai curiga, hpku sudah dimasukin belum ya? Lantar aku meminta Kiki untuk mencari di tasku, Tidak ada katanya. Cukup kaget akunya, karna hanya ada 2 alasan yaitu sudah dimasukin entah itu ke saku celana/tas kemudian jatuh, atau justru benar - benar belum dimasukin.
Aku berharapnya pilihan kedualah yang BENAR
Yasudahlah sudah di sini juga, kalaupun berbalik arah hanya untuk mengambil hp itu sangat disayangkan, yang penting hp yang lainnya masih full baterai. Maklum sangat disayangkan kalau kita main ke suatu tempat dan tak mengabadikan suatu momen, tentunya  ada yang kurang. Hehehe..
Kemudian kita melanjutkan perjalanan, kita lewat Salatiga kemudian berbelok ke arah kopeng lurus saja terus ikutin jalurnya sampai nanti di kiri jalan ada plang ke arah Gardu Pandang Ketep. Dari plang tadi kami masih menempuh jarak yang lumayan jauh dengan medan  berliku dan menanjak. Sekitar pukul 11.45 kami semua baru sampai di tempat wisata itu.
Gunung Merbabu dan Gunung Merapi mungkin akan terlihat jelas, tapi sayang seribu sayang saat kami semua sampai di sana tertutup kabut tebal, yang ada hanya putih putih dan udara cukup panas. Beda halnya saat perjalanan tadi, udara cukup dingin dan begitu sejuk.
Selanjutnya kami memutuskan untuk keliling - keliling sampai ke atas untuk \mengambil beberapa foto, meskipun awalnya bingung mau meminta tolong sama siapa?


Ini merem karna SILAU BGT


Lagi mencari spot yang bagus, eh kata mereka bagus lagi kalau ada objeknya..
Hmmmm


sebenarnya mas mas yg di belakang itu lagi sama pacarnya hehehe

juli Mbah BOS

iya nih lagi pusing mikirin RIZKY

kapan abang ngelamar adek?





Obrolan singkatnya itu
Masih jam segini, mau lanjut kemana kita? Kalau langsung pulang ya sayang banget, tanggung juga sudah sampai sini.
Yang lainnya nimpalin, JOGJA yokkk... dan kami semua meng iya kan tapi sholat dulu baru deh meluncur, kalau bisa isi amunisi dulu

Lucunya saat kita mencari mushola, karna Kiki sudah pernah ke sini jadi kami semua percaya aja sama dia. Pas sampainya di pertigaan, jalan naik tangga dan satunya jalan turunan. Nah kata si Kiki lewat sini yaaa (nunjuk jalan bertingkat), kemudian semuanya menyusul di belakangnya. Dan Si Intan masih mengeluh sebenarnya lewat bawah tadi bisa, tidak harus lewat tangga ini ntar malah muter. Nah benar kata Intan yang lain menimpali.
Hanya saja jalan bertingkat tadi memang turun, tetapi menuju ke museum volcano merapi. Jadi Si Kiki ngajakin lewat sana karna biar kita juga bisa tau Gunung Merapi itu bagimana, lewat museum itu. Dan yang lain hanya bisa ber OHHHH ria (read: padahal aku juga ngarang alasan itunya hehehe )


Pintu keluar dari museum memang langsung menuju ke mushola, kemudian kita melakukan ibadah dan istirahat sebentar. Setelah itu baru melanjutkan perjalanan ke Jojga, saat itu langit di atas kita sudah gelap tertutup awan mendung, mungkin sebentar lagi akan hujan. Benar saja saat sampai di pertigaan jalan alternatif ke arah muntilah wussss hujan deras turun, sontak kami semua menepi untuk memakai atribut pelindung dari hujan, tetapi kiki tidak membawa jas ujan. Alhasil aku, juli, dan dina bertukar jas hujan. Juli mengenakan jas hujan dina, dina mengenakan jas hujanku, dan aku sendiri mengenakan jas hujan Juli karna miliknya jas hujan ponco. Jadi Kiki bisa menunduk dibawah jas hujan yang aku kenakan.
Sepanjang perjalanan tidak hujan terus, melainkan sedikit sedikit. Awalnya hujan, kemudian rintik - rintik, panas, hujan deres lagi. Begitu terus selama perjalanan, dan aku hanya bisa tertawa melihat tingkah kiki yang saat hujan berlindung ke jas hujan yang aku kenakan, saat hujan cukup reda dia bilang "uda ngga hujan kan? aku keluar ya?"
"iya uda reda kok, keluar aja."

Baru berjalan 100 meter, kemudian hujan mengguyur lagi
"duh masuk lagi kan ini" keluh Kiki
hehehehe kasian juga sih, tapi ya mau tidak mau harus begitu, daripada basah kuyup.

Akhirnya kami semua memutuskan untuk tetep memakai jas hujan dalam waktu yang tidak di tentukan, sampai akhirnya sudah memasuki wilayah JOGYA dengan awan mendung sudah berpindah ke belakang semua serta cuaca yang lumayan panas. Kami memutuskan melepas atribut pelindung hujan yang kamu kenakan.
Sudah sampai di Jogya dan sekarang kami semua bingung untuk pergi ke mana? karna jogya eksotis dengan pantainya, tapi hari sudah menjelang sore. Sangat tidak memungkinkan kita untuk pergi ke pantai karna akan capek di jalan saja. Selanjutnya kita memutuskan untuk mencari tempat makan di sekitar Gor Amongrogo tempat intan pernah tanding basket di sana, dan kita sudah mengitari sepanjang jalan, si intan kelupaan di sebelah mana tempat makannya.
haduhhh *tepok jidah ini mah

Akhirnya kita memilih tempat yang pasti - pasti saja, bukan tak lain adalah MALIOBORO. kalau sempet nanti bisa menyusuri sepanjang jalan malioboro, atau foto di benteng.



Setelah makan kita melakukan sholat asyar dulu, kebetulan di sebelah tempat makan kaki lima ini terdapat masjid. Dan mulailah kita menyusuri jalan malioboro, dengan Dina yang kepincut beli tas. Alhasil kita mengantarnya dan menawar harganya sekalian, setelah dapat dan langsung dipakai sama dia. Kemudian kita beranjak menuju benteng. Malioboro saat itu sangat ramai sekali, banyak rombongan study tour anak - anak sekolah yang kemungkinan besar dari luar Jogya dan hari itu adalah sabtu sore yang malamnya akan menjadi malam minggu untuk para pasangan kaula muda, sabtu malam untuk para JONES  heheheh...

Baru saja parkir motor, ternyata loket masuk ke benteng sudah di tutup. Dan kami semua memutuskan tetap parkir di sana kemudian berjalan ke perempatan lampu merah kantor pos, sekalian selfi selfi. 








Tepat pukul 17.00 kami semua kembali ke benteng untuk mengambil motor dan melanjutkan perjalanan ke Semarang





bingung mau gaya apaan

sudah CANTEKK KAN?



---------------------------O--------------------------

Itulah singkat cerita perjalananku kemarin, meskipun hanya satu hari dan lumayan jauh.
Kalau kata mereka 

" Perjalanan ke JOGJA, tapi cuman di jalannya saja"


~ the end ~

Selasa, 05 Januari 2016

Cuntel?

Minggu, 3 Januari 2016


Yeyyyy Selamat tahun baru 2016
Semoga tahun ini menjadi pribadi yang lebih baik lagi, berganti tahun berarti ada harapan baru dan semangat baru. Semoga RESOLUSI tahun ini bukan sekedar RESOLUSI

Seorang aku bangun di pagi buta pasti ada maksud tertentu, mungkin hal itulah yang terpikir di benak orang tuaku hehehe (maklum keseringan kesiangan). 
Pagi ini agenda kami berkunjung ke Air Terjun sebelum jalur Pendakian Merbabu via Cuntel, dengan agenda yang serba dadakan karna baru semalam ajakan itu muncul dari salah seorang teman.
Seperti biasa kita berkumpul di Indomaret langganan (read: mungkin hanya kami yg beranggapan)
Kali ini partner ku ada Tya, jadi mau tidak mau tepat pukul 05.30 karna langit sudah mulai cerah aku bergegas untuk menjemput ke rumahnya. Setelah itu meluncur ke titik kumpul yang biasanya kami gunakan sebagai start point keberangkatan dan juga sebagai tempat untuk membeli sebagian perbekalan kita selama perjalanan. Jam 06.00 kurang aku dan tya sudah sampai di indomaret itu, sedangkan yang lainnya perjalanan menuju indomaret. Entah apa yang dilakukan mereka di rumah mas ipan??? Padahal hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai ke indomaret, tapi jam 07.00 kurang mereka baru sampai.. ngaretnya ngga ketulungan-__-

Setelah semuanya datang, kita berdoa dulu sebelum keberangkatan
Semoga lancar sampai tujuan, kali ini ada 3 motor dengan jumlah 5 orang. Aku berpartner dengan tya, Mas ardi dengan saadah, dan mas ipan dengan carier tercintanya mas ardi.
Entah atas dasar apa mereka membawa carier 40L ini
Dan Alasannya cukup simpel, Buat FOTO bagus nis   -____- Akupun cukup mendesah saja (pikirku mungkin biar dikira habis nanjak hahaha) *peace maapin ya:D

Kamipun sudah siap untuk berangkat, pagi ini lalu lintas tidak begitu ramai ketimbang hari hari sebelumnya. (padahal 2 hari kemarin di rumah terus-___-) Perjalanan ditempuh sekitar 2 jam kurang, kami melewati jalan Salatiga Baru kemudian belok ke kanan ke arah Kopeng. Selanjutnya kita berhenti sejenak di sebuah mini market sebelum kopeng lantaran menunggu salah seorang teman yang ingin bergabung dan dia perjalanan dari Magelang. Di sela - sela menunggu apa yang kita lakukan? tidak lain dengan cerita yang berujung pada gelak tawa renyah dari kita semua. Entah omongan apapun dan semuanya membuat perut ini jadi lapar lagi, dan yang paling lucu adalah ketika mas ipan kembali dari sebuah masjid hanya untuk mencuci mukanya kemudian kembali lagi ke mini market itu, tepat di seberang kursi kami sebelumnya ada sepasang muda - mudi namun sudah pergi, ia menghampiri meja bekas muda - mudi itu. Tebak apa yang ia temukan?
taraaaa uang 10rb
Dan dia bilang "Alhamdulillah rejeki anak soleh hahaha"
Padahal kami dari tadi yang disana tapi tak menyadarinya juga, ya maklumlah yaaa Orang kalau ada duit matanya langsung IJO hehehe (bercanda hlo mas)
Daripada bingung ini duit mau digimanain, alhasil kami sepakat untuk membelikan secangkir kopi dan juga secangkir teh. Karna di sini udara sudah mulai dingin.
Sudah sejam kami menunggu mas faris, tapi dia tak kunjung memberi kabar, dannn sekalinya memberi kabar ternyata dia sudah sedari tadi menunggu di mini market sebelum jalur pendakian...
Ya mungkin kita miskom, maklum susah sinyal :p
Langsung saja kita semua meluncur ke sanaaa
Setelah bertemu mas faris dan kita istirahat lagi di mini market itu sembari menunggu saadah makan karna mukannya sudah cukup pucat. Seperti biasanya kita bercerita panjang lebar, dari yang tidak penting sampai ke yang paling tidak tidak penting bahkan bisa sampai ke mantan *Eh MANTAN
Saadah sudah sehat katanya, kamipun melanjutkan perjalana, dann tak lama sekitar 15 menit kita sampailah ke tempat tujuan. Meski tadi harus muter jalan lantaran ada jalan yang ditutup.
Dan Sampailah kita di Bukit Harapan Cuntel, Pohon Kembar namanya...

Sayang Seribu sayang foto yang dari hpku hilang semua, entah aku salah memindahkan ke folder atau apa. Yang pasti foto yang di hpku hilang semua. Dan foto serangga itupun juga hilang :'(

Hanya tersisa foto dari hp teman









Kurang puas foto di atas sana, hujanpun turun mengguyur tempat itu. kami pun berteduh di sebuah gubuk dekat situ, serta lapar mulai melanda... Dan kita malah selfi selfi




Kemudian salah dua dari kami naik ke basecamp pendakian untuk mencari mamang bakso, tapi mamang baksonya sudah menghilang.
Seiring dengan hujan yang mulai reda kita memutuskan untuk turun ke Air Terjun tujuan awal kita, mungkin saja alirannya deras karna tadi baru saja hujan. Sampainnya di air terjun, kita bingung mau ke arah mana, di sana tak ada penjaga atau orang sekitar. Yasudah kita memutuskan untuk istirahat, selang beberapa menit kemudian seorang mamang menawarkan menu makan yang mungkin dapat kita pesan. Tanpa ambil pusing kita langsung memesan makanan, karna ini perut tidak bisa ditolerin lagi hehehehe...

Nah sebelumnya saadah juga membawa perbekalan buah yang lumayan banyak, bodohnya aku!! di dalam carier ada buah dan carier tersebut malah aku jadikan sandaran  punggungku. Sontak pas dibuka sebagian buah "mlenyok" dalam bahasa jawa. 
Kupas kupas aja yang masih bisa dikupas heheheh....
Habis makan, sholat, tidur hahaha
Sudah hampir 2 jam kita beristirahat di sana, lanjut perjalanan berikutnya, cukup disayangkan karna air terjunnya asat alias tidak ada airnya. Akhirnya kami memutuskan ke bukit Harapan Cuntel Pohon Tunggal atau biasa disebut Kayu Satu...





Dan yang membuat betah di tempat ini adalah Penjaga gubuk kecil ini hehehe (Read: Mas Rully) Sosok orang yang mudah akrab pada setiap pengunjung, humble banget orangnya, gokil dan tidak tau kenapa bisa nyambung sama candaan kita semua. Tempat itu sontak menjadi ramai, padahal pengunjung bukan hanya kita saja masih ada orang lain yang menempati gubuk - gubuk di seberang sembari menunggu hujan reda.
Yang lucu adalah saat hujan mulai reda dan kita beranjak dari gubuk untuk mengabadikan momen, tapi hujan turun lagi. Sudah hampir 3 kali seperti itu terus menerus.
Duhh mau foto aja susah yak
hehehehe...


Si Dua si Joli, suah nyicil pre wed ya iniii hahaha





si tukang Humor

DIMANAPUN, GAYANYA SELALU BEGINI
Mau foto di pohon satu aja lama sekali,
Si tukang foto malah selfi sendiri, Pakai acara mau ditukar tambah sama indomie rebuh dan kopi. Entahlah mereka cukup ajaib untuk mengeluarkan ide - ide yang absurd.
Alhasil aku jadi guyonan empuk, dan tempat itu ibarat panggungnya. Entah sudah merapa pasang mata yang melihat itu.
Mungkin sebagian dari mereka ada yang ikut tertawa, Si Penjaga juga tak kalah mau ambil bagian-____-






Mereka yang suka membuat wacana bukan sekedar wacana
Mereka yang suka ngajak main serba dadakan
dan
Mereka yang tak pernah menyembunyikan topeng asli saat bersama


--o--
 
Blogger Templates