Social Icons

Sabtu, 07 November 2015

Malang Penuh Cerita Broo..


Rencana untuk traveling ke Malang sebenarnya sudah dari jauh - jauh hari, yang direncanakan oleh sekelompok anak muda ber - delapan (cewek semua sih). Tapi REALITANYA  hanya aku saja yang berangkat ke sana.
Bermodal nekat dengan sudah beli tiket 2 minggu sebelum keberangkatan tapi belum mendapatkan ijin sama sekali, alasannya sepele "kalau tiket sudah di tangan akan lebih mudah untuk mendapatkan ijinnya" (read: jangan tiru yg ini ya hehehe) 
Seribu nyali aku kumpulin untuk meminta ijin ke Orang tua dengan berbagai alasan kuat yang sudah disiapkan. ......
Perdebatan Alot yang hanya membuahkan hasil "Jangan berangkat, nanti tiketnya ibu ganti"
totettt.... muka suram langsung muncul

Keesokan harinya..


terdengar suara " yasudah boleh berangkat, tapi nomor temenmu masukin ke hp ibu"
UYEYYYYYYYYYY AKHIRNYAA



Minggu, 1 Februari 2015
Kereta berangkat pukul 21.45 WIB dari Stasiun Poncol Semarang dan tepat pukul 21.30 sudah siap sedia di Stasiun. Maklum biar ngga ketinggalan.
*lagu gambang semarang* sudah terdengar itu artinya kereta sudah datang, horeeeee
Langsung masuk ke gerbong 7 (paling ujung) dan sumpah keadaan berantakan, wajar sih kereta ekonomi-___- Sedihnya tempat duduk yang harusnya ku tempati ternyata sudah ditempati orang lain, untungnya ibu-ibu di depan malah nawarin tempat duduk di sebelahnya (plong rasanya)...
Yehhhh sudah duduk dan siap - siap pantat tepos sampai 10 jam ke depan 

* S K I P      T I D U R *

Senin, 2 Februari 2015
Tepat Pukul 07.30 WIB Kereta Matarmaja sudah merapat di Malang Baru
WELCOME MALANG baik - baik ya seminggu ke depan (read:jangan hujan)
Langsung meluncur ke depan dan nyamperin Michele yang sudah menunggu di deket parkiran hehehe, cus ke tempat Ohmnya Michele naruh barang sebentar langsung dilanjutkan keliling UB untuk isi amunisi perut.
Tara pagi - pagi makan sup ayam (penasaran sama bentuknya) eh engga taunya hampir sama seperti soto yang ada di semarang, tapi tetep aja bilangnya sup ayam. Wajar saja sih, kan soto di Jawa Timur kuahnya kental kayak ada campuran santannya.
Inilah kenapa disetiap perjalanan ke tempat baru pasti ada sesuatu yang baru dan unik :)
Setelah lama melepas lapar, kami berdua bergegas kembali ke rumah lagi. Awalnya sih cerita - cerita, eh pada kenyataannya malah tidur masing - masing. Maklumlah aku di Kereta cuman bisa tidur sebentar (setiap jam selalu terbangun).
Hari ini agendanya jalan - jalan di Alun - alun Kota Batu, tapi niatnya cuman makan ketan yang katanya legendaris banget (read: Post Ketan).
Sore pukul 16.00 WIB aku dan michele berangkat ke kampusnya michele. Sampai di sana sempat diajak keliling filkom sebnetar. Sebelum akhirnya datang teman - temannya michele




Baru kenal sama ka davin, eh langsung akrab dan bercanda bareng.
Kakaknya lucu sih, tapi kadang garing *hehehe maapin ya ka davin


Setelah semuanya full time, berangkatlah kita ke Alun - Alun Batu
Rame sekali disana, nah tujuan awalnya makan ketan. Tapi warungnya malah tutup, ya mungkin saja belum rejeki. Dan diminta untuk berkunjung lagi kemudian hari, jikala ada kesempatan hehehe...

Sudah capek - capek sampai sini, niatnya makan ya tetep makan. Meskipun tak sesuai harapan awalnya
mini Eifel


Perkenalan dulu yakkk
Dari Kiri ke Kanan
Yohana - Anis - Michele - Ricky - Ka Davin - Echa - Rony - KevinDj


Setelah sedikit amunisi perut, kitapun berpisah. Aku dan Michele memutuskan untuk ke BNS, dan yang lainnya pada ke warnet duel DOTA *mainan anak filkom yg ini-__-



Yeahhh Foto dulu ya di depan
Dari semua wahana permainan di sana paling tertarik dan hanya tertarik ke Taman Lampion
Di dalamnya ada berbagai macam bentuk lampion dan dijamin bikin baper *eh
Maklum banyak pasangan yang di sana, dan kita mah apa yak cuman sepasang cewek yang lagi butuh liburan hehehe
Pokoknya selalu pose di setiap spot, apapun bentuk lampionnya 



Puas banget keliling BNS (read: meskipun cuman Taman Lampionnya aja si)
Lanjut perjalanan pulang
Dan menu malam ini adalah Ayam Geprek yang katanya super pedes di Malang, ini kata salah seorang mahasiswi UB hlo. Jadi percaya dong. Satu yang paling ciri khas, yaitu rasa tehnya itu beda sama teh yang di Semarang. Seperti ada sari agar - agar. Pokoknya seperti itulah, kalau ada yang penasaran. Ayo ke Malang dan rasakan tehnya hahaha


Selasa, 3 Februari 2015
Pagi - Pagi ribut mau destinasi kemana saja? Kalau mau ke pantai, harus ke Malang bagian Selatan, dan itu jauh sekali. Perjalanan dari Malang Kota bisa 2 - 3 jam ke lokasi tujuan.
Dengan cukup pertimbangan akhirnya kita memutuskan untuk ke Museum Brawijaya, Masjid Tiban dan satu destinasy ke pantai, lokasinya disesuaikan dengan arah ke Masjid Tiban.





Kalau ke Malang belum afdol kalau tidak makan Bakso, menu sarapan kali ini adalah bakso bakar dengan lontong. Padahal sarapannya jam setengah 11, ini mah sarapan sama makan siang di rapel jadi satu. Setelah kalori tubuh tercukupkan, kitapun bergegas ke Masjid Tiban dengan modal Google Map. Panasnya Malang kalau siang hari woww. Hampir 1,5 Jam perjalanan sampailah kita disini

taraaaa Masjid Tuban






Gaya Arsitektur yang Uniklah yang membuat masjid ini cukup di kenal masyarakat umum. Tepatnya di daerah Turen. Istirahat sholat sebentar, sebelum nanti melanjutkan ke tempat tujuan lainnya. Bangunannya bagus sekali, tetapi masih ada pembangunan. Jadi 100% belum selesai.

Setelah cukup istirahat sejenak, mulailah kita melanjutkan perjalanan ke selanjutnya. Tadi saat perjalanan ke Masjid searang dengan Pantai Bajul Mati dan Sendang Biru. Karena kita masing asing dengan kedua pantai tersebut, googling adalah salah satu cara yang ampuh untuk mendiskripsikan bagaimana pantai tersebut, langsung lewat gambar.
Akhirnya kita memutuskan untuk ke Sendang Biru karena dari Mbah Google, view yang bagus ya dari sendang biru.
Perjalanan kali ini panjang sekali, sempat juga salah jalan kalau di semarang kesasarnya ke arah ungaran tetapi tujuannya harusnya ke arah Mangkang. Kita baru menyadari itu saat kita merasa perjalanan ke pantai kok malah semakin naik dan naik ke bukit - bukit. Bukannya kalau ke pantai harusnya turun dan ke arah pesisir. Yahh mulai di sanalah kita sedikit kecewa dg modal maps. Karena tidak 100% benar. Daripada semakin jauh kita kesasar, melipirlah  kita ke tepi untuk bertanya ke salah seorang yang ada di sana. Dan benar sekali kita sudah cukup jauh, mungkin sekitar 4 - 5 kilo dari pertigaan yang harusnya kita belok.
Tidak sampai di situ saja, perjalanan dari pertigaan belok tadi masih panjang juga, kita harus melewati hutan, sawah, perumahan dari yang padar ke pemukiman yang jarang pendudukya. Sempat terbesit rasa takut karena semakin jauh dari pusat keramaian serta pikiran negatif lainnya yang mulai bermunculan. Tetapi sepanjang perjalanan masih ada sepasang maupun sekelompok muda mudi yang searah dengan tujuan kami, tetapi saat melewati 2 cabang jalur, yaitu ke kiri ke arah sendang biru dan ke kanan ke arah bajul mati. sekelompok muda - mudi yang tadinya dibelakang kami ternyata berbelok ke arah bajul mati, karena masih penasaran sendang biru seperti apa. kami pun tetap melanjutkan untuk sampai ke sendang Biru, meskipun untuk mencapainaya ke sana dari percabangan tadi hampir 10 Km.
Mengejutkan sekali setelah sampai kesana yang ada hanya kapal - kapal penyebrangan untuk ke Pulau Sempu. Hampir mirip dermaga -,-
Kecewa iya Lelah iya, tetapi  dengan kita sudah mencoba dan melihat secara langsung maka kita akan tau dan percaya akan hal itu. Sebenarnya memang dari dulu ingin sekali bisa ngecamp di Pulau Sempu, tapi ya mau gimana lagi. Kami hanya bermodal air minum dan bensin untuk bisa mencapai tempat ini. Istirahat setengah jam, setelah itu bergegas pulang. karena jam tangan sudah menunjukan pukul 16.00. Takutnya nanti di jalan yang melewati hutan sudah gelap.





Yaa benar sekali perjalanan untuk sampai ke Malang Kota membutuhkan waktu 2 - 3 jam, tepat pukul 18.30 kami sampai ke malang, dan memutuskan untuk mencari asupan energi ke MIE SETAN. Mie dengan level kepedasan tertentu dan semua minumannya bernama setan dan sejenisnya, seperti es gerandong, es gendruwu, es pocong, dsb.
Mungkin memang ini puncak kelelahan  kami, setelah sedikit mengobati rasa lapar. Kita beralih ke tempat cemilan selanjutnya, yaitu mochi eskrim. Kue mochi yang didalamnya terdapat eskrim.
Kenyang sudah perut ini hehehe
Selanjutnya pulang dan siapkan energi buat besokk huehhh
* S K I P      T I D U R *

Rabu, 4 Februari 2015
Alhamdulillah masih diberi kesempatan menghirup udara yang segar ini dibertambahnya umur dan berkurangnya kontrak dengan Yang Maha Kuasa.
Yeahhhhhh Selamat Ulang Tahun buat KU

Hari ini michele dkk mengajakku ke Coban Rondo (read; coban = air terjun) dan Paralayang Gunung Banyak. Pukul 08.00 aku dan michele sudah duduk cantik di kantin UB, sarapan dulu lah sebelum berpergian. Sambil menunggu kedatangan yang lainnya, mulailah terlihat kevin kemudian disusul echa dan ricky, tak lama setelah itu disusul hans dan angel serta yang paling terakhir dan paling lama nunggunya.. taraaaa ka davin.
Kita sudah komplit dan saatnya berangkat..
Sepanjang perjalanan menikmati pemandangan yang super asri nan hijau, Coban Rondo terletak di daerah Pujon yaitu di daerah Malang atas.


 Mulai sibuk sama kamera masing - masing dan ceprat - cepret sana sini


Setelah puas, padahal masih kurang hehehe
Lanjut ke Omah kayu yang satu kompleks dengan Paralayang Gunung Banyak
Tempatnya tidak jauh dari Coban Rondo, hanya saja kita harus melewati perkebunan dan sawah - sawah. Hanya butuh waktu sekitar 10 - 15 menit untuk mencapainya. Masuknyapun cukup murah dengan membayar Rp. 5.000 Kita bisa menikmati pemandangan Kota Batu dari atas bukit. Selain itu di komplek Gunung Banyak ini juga terdapat Omah Kayu, yang mana di atas pohon terdapat rumah - rumah kecil yang hanya bisa dinaiki 5 - 6 orang, karena jika kebanyakan ditakutkan akan roboh hehehe.. Beda halnya karna kita badannya cukup mungil - mungil alhasil kita ber Delapan naik semua dalam satu rumah. Lumayan takut dan Was - was sekali. Selanjutnya juga ada Paralayang, bagi wisatawan yang ingin mengitari Kota Batu dari ketinggian. Pastinya serulah, berhubung kita hanya modal murah makanya mengurungkan niat untuk Paralayang, maklum hampir Setengah jeti untuk bisa menikmati paralayang. Itu sudah termasuk asuransi dan sertifikat hlo...









Sebenarnya banyak foto yang diabadikan, berhubung pakai Hp si Angel jadi belum sempat meminta dan sayanya sudah keburu pulang ke Semarang




Sempat kaget dan tak menyangka juga di hari yang spesial itu, dengan umur yang baru, mendapatkan teman baru, keluarga baru, pengalaman baru. super - super kaget dan tak menyangka mereka akan memberikan surprise. Hehehe
Jadi hasil begadang Michele semalem ya karna membuat video ini, 

I Known your feeling chel, and Thanks you so much Michele's Friends
Ka Davin, Hans, Angel, Echa, Ricky, KevinDj, Yohana, Rony sudah menemani dan diajak keliling Batu dan Malang.

Setelah itu kita memutusakn untuk pulang, dan menjenguk salah seorang dari michele yang ada di RS. Kita berkumpul di Kampus UB, sedikit asing sihh. Tetapi dari mereka semua welcome banget.
Ya setidaknya tidak begitu canggung lagi. Sampainya di RS hujanpun mengguyur, maklum saja ssaat perjalanan pulang awan mendung dari Kota Batu turun ke Malang. Jadi wajar saja kalau terjadi hujan. Suasana Malang semakin terasa, inilah yang paling dinanti - nanti jika di Malang. Suasanya ademnya woww. Jika siang panas sekali, dan jika malam dinginnya bukan main. Apalagi jika sebelumnya terjadi hujan, makin terasa sekali dinginnya. Selanjutnya setelah hujan reda, kita memutuskan untuk mengisi amunisi lagi. Maklum dari pagi sampai sore belum makan nasi sama sekali, cuman cemilan san - sini hehehe
Dan menu kita kali ini adalah katsu, cukup kaget juga saat makanan disajikan. Cuman dengan uang Rp. 15.000 sudah bisa menikmati nasi + katsu yang ukurannya 2 kali dari katsu yang biasanya dijual di Semarang + saus sesuai pilihan. Memang benar malang terkenal dengan kulinernya. Yummy....
Rasa lapar sudah hilang yang ada kekenyangan, kita memutuskan untuk beranjak dan kembali lagi ke UB untuk mengambil motor Michele yang di parkir di sana, karena ternyata motor kami kelebihan jadi mau tidak mau harus ada motor yang ditinggal untuk mengefisienkan waktu dan juga irit bensin hehehe.. Maklum mereka di sini juga anak kosan semua, Eh kecuali Ka Davin yang orang Malang asli. Kitapun berpisah di sana, sekalian pamitan. Karna besok pagi aku sudah meninggalkan Malang dan beralih ke Sidoarjo, main ke rumah salah seorang teman di Kampus.

Bye Bye Malang
Tunggu aku ke sini lagi yaa
hehehehe


" Melangkahlah sejauh mana yang kamu mau,
karna dengan begitu kamu akan mengerti arti sebuah kehidupan"


*** THE END ***

Nanjak ke Prau

11 Oktober 2015
Untuk ke dua kalinya datang ke Wonosobo 
Tetapi untuk pertama kalinya nanjak ke Prau, sebelumnya sudah pernah ada rencana untuk kesini. Hanya saja baru kesampaian sekarang dan dengan orang yang berbeda juga.

Perjuangan yang panjang untuk bisa jadi dan sampai ke pos penanjakan ini, meski sebelumnya ada konflik batin (little problem). Butuh waktu 2 jam perjalanan dari pos registrasi untuk sampai ke puncak, tapi itu cerita dari teman seperjuangan yang sudah pernah ke sana. Realitanya tak semudah itu, kalau disuruh milih antara nanjak ke sini atau ke merbabu. Saya lebih memilih Merbabu, mengapa seperti itu?
Medan yang dilalui, awalnya kita menaiki anak tangga sekitar 50 meter setelah itu jalan berpasir karena cuaca yang panas dan kering. Selanjutnya derajat kemiringan yang cukup waw. Ya sedikit membuat kaki ngilu. Pas pertama tanjakan, setelah itu sudah lancar. Kemungkinan jika hujan lebat jalanan tidak bisa dilewati, karna pati licinnya bukan main.

Dan perjuangan itu terbalaskan sudah, ketika cita mencapai puncak.
Lautan tenda, seperti pasar kaget

Hai Sindoro Sumbing :) 

Sang Surya mengintip dari balik dedaunan



Pasar kagetttt


mumbul - mumbul kentip


1 2 lompattt

wacaaaaaaaa



Sang Surya menutup waktunya

Tetap bawa turun sampahmu ya guys
Alam tak akan marah, kalaupun kita menjaga dan tak merusaknya


---***---

Sabtu, 22 Agustus 2015

Menyang Pacitan

Singkat cerita sebelum keberangkatan...
H - 5 hari sebelum keberangkatan sempat ragu besok tetap ikut perjalanan ke pacitan atau tidak, karena terjadi insiden motor yang ditabrak taxi dari belakang. Padahal saat keadaan lampu sedang merah (ya mungkin aku sama bapaknya juga sedang apeslah). 
Tapi semua itu tak menghapus semangatku untuk tetap berangkat.

Dan tibalah hari yang ditunggu - tunggu

Minggu, 16 Agustus 2015
Hari sebelumnya aku menginap di salah satu tempat kos milik teman di daerah unnes, semalaman movie marathon sampai jam 01.30 WIB padahal jam 03.00 WIB harus sudah perjalanan ke daerah sekayu. Sebenarnya antara tidak mengantuk dan dipaksakan untuk tidur, untungnya bisalah tidur. walaupun hanya sebentar ( sekitar 1 jam ). Alarm sudah menjerit - jerit saat jam menunjukan pukul 02.15 WIB. Walaupun masih mengantuk, dinginnya air di sini bisa membuat mata jadi "melek".
Kita ( aku dan tya) dijemput oleh mas Lutfi dan mas Ardi menuju meeting point di rumah mas ardi, saat mereka menunggu di depan kost, disamperinlah mereka oleh bapak - bapak pos ronda dengan menanyai KTP milik mereka (maklumlah yaaa jam 03.00 dini hari ada cowok lagi jemput cewek di kosan si cewek, paslilah mencurigakan. Tapi salut kok sama keamanan di daerah sini "TOP MARKOTOP (y)"

Perjalanan dari sekayu ke Salatiga yang dilanjut meeting point ke Salatiga karena masih ada 2 orang yang sedang menunggu di sana dengan dinginnya angin spoi - spoi, padahal juga sudah pakai jaket. masih aja berasa tidak menggunakan apa - apa. Saking dinginnya-___-
Sampai di Salatiga, istirahat sholat subuh. Setelah itu baru dilanjut perjalanan lagi. Meskipun masih sedikit mengantuk, dinginnya angin di sepanjang perjalanan diikuti dengan rute jalan yang naik gunung turun lembah menyebabkan kantuk kita menghilang. *Baguslah kalau begitu*
Sampainya kita di Kota Solo ada banyak rombongan dengan membawa tas carier disetiap motornya, yang pasti mereka akan muncak. Wajar sajalah karna esok hari merupakan Hari Kemerdekaan RI (siapa sih yang tidak mau mengibarkan bendera kebangsaan di puncak *negeri di atas awan* ). Aku pun sebenarnya juga mau, tapi apalah sekarang naik gunung sudah terlalu mainstream hehehe :) 

Sesampainya di persimpangan ternyata ada salah satu dari rombongan kita yang menghilang (mas salman & mbak ida). Spekulasi kita adalah, kalau tidak ban motornya bocor atau waktu di persimpangan dia malah lurus bukan belok. Kita berhenti di sebuah mini market sekalian istirahat (kalau aku mah tinggal tidur dulu, ngantuk banget kak hohoho)
Dari mulai sms, bbm, telpon tidak ada respon sama sekali, sampai - sampai ada salah satu orang yang sengaja untuk menyusuri jalan sampai ke tempat tadi kita putar arah karena antara yakin dan tidak yakin ini jalannya benar atau salah. Namun hasilnya tetap aja nihil, 30 menit kemudian baru ada kabar dari mereka *yg hilang* kalau mereka sudah di depan, dan sudah sampai ke perbatasan Wonogiri, (itu jauh sekali dari sini-____-) Langsunglah kita tancap gas menluncur kesana.

Sampailah kita di Pacitan pukul 10.00 di pertigaan ke arah Pantai Klayar, kita memutuskan untuk mengisi amunisi sekalian istirahat sholat. Yang selanjutnya kita memutuskan untuk menghabiskan waktu ke Goa Gong, sampai sore yang nantinya lanjut perjalanan ke Pantai Klayar tempat "CAMPBEACH" kita

Baru sadar kalau hari ini hari minggu dan weekend pula, pastinya tempat ini padat merayap. Macet sepanjang perjalanan ke Goa Gong yang kebanyakan adalah bus - bus besar dan mobil - mobil keluarga. Mau maju aja sudah susah, gimana buat jalan coba-__- maju salah mundur juga salah.
Mungkin sekitar 30 menit perjalanan, sampailah kita di Goa Gong yeyyyyy Dimana goanya? hehehe
Perjalanan menuju pintu utama goa dipenuhi oleh penjual Batu Akik, maklumlah ya kan pacitan terkenal karna batu akiknya :D 
Setelah berada di depan pintu utama masuk ke goa, kita mengeluarkan senjata ampuh kita.
apa hayo??? alat apa yang bisa digunakan di dalam goa? tidak perlu tanya tas ajaib dora kan ya? hahaha
taraaaaa Keluarlah "Senter" sebagai penerang kita dalam kegelapan masa lalu, eh salah-_- kegelapan goa maksudnya.
Baru jalan sekitar 2 meter dari pintu awal masuk goa, keringat sudah bercucuran, panasnya super sekalilah, baju jadi basah kuyup sudah mirip cacing kepanasanlah. Pilih tempat, ambil angle yang bagus, bergaya, kamera siap dan cekrek cekrek cekrak cekrek hahaha

Untungnya di dalam goa ada blower semacam kipas angin gitu. Nah kita paling gercep dan rebutan kalau di depan blower. Rasanya seger bgt cah hehehe, kayak anak kecil yang nangis trus dikasih balon. Nah ekspresi kita mungkin mirip seperti itu hahahaha *peace ya

Pemandangan di dalam goa sangat menakjubkan, pokoknya susah berkata - kata (Maka Nikmat mana yang mau kau dustakan?) Stalatit Stalatit yang terbentuk dengan sempurnanya, bahkan ada bagian yang bisa dibunyikan layaknya bunyi gong pada karawitan.

Kita menyusuri Goa dari depan sampai ke bawah dan kemudian kembali lagi ke depan, karna hanya ada 1 pintu. Maka dari itu digunakan sebagai pintu masuk maupun pintu keluar, dengan disediakan jalur pembatas antara masuk dan keluar.







Setelah puas mengabadikan moment mulailah kita melanjutkan perjalanan menuju campbeach kita, akses jalannya susah, banyak jalan yang rusak dan berlubang, dan juga berpasir. Pokoknya harus ekstra hati - hati. Nah sampailah kita :) disambut oleh hamparan laut lepas dan ombak yang berirama. Tak henti - hentinya terus berdecak kagum WOWWWWW

Sempat kecewa, karna tidak terlihat orang yang mendirikan tenda. Untungnya setelah mencari - cari tempat yang cocok dan ada sedikit gerombolan dengan tenda juga, hati kami cukup lega. Lanjut dirikan tenda dan kemudian masak heheh sambil menikmati ombak dipinggir pantai

ciee ciee ciee (Andaikan ada PACAR *eh)

Waktu senja
Hari mulai gelap, sepoi - sepoi angin mulai menusuk merasuki tulang *keliatannya, tapi aku juga tidak kedinginan heheh :) Time to games, main kartu selalu jadi andalan. Nah kali ini ada permainan baru, tidak tau nama pastinya apa. Yang pasti permainan ini membutuhkan ketelitian, tingkat hafalan, pengetahuan yang tinggi, gimana caranya kamu menemukan nama yang susah untuk diingat oleh lawanmu. Yang kartunya habis dialah yang menang. Pokoknya seru dan gokil bgt deh, 3 jam sudah terlewat dengan main kartu dan mungkin kita juga sudah mulai lelah. Tutup kartu, ambil gitar. mari "SING a SONG" dari lagu galau sampai lagu yang rada tidak jelas tapi lucu hehehe
Tepat pukul 22.00 mataku tidak bisa diajak kompromi, sepertinya ada lem di sekitar kelopak mataku nempel tak bisa dilepaskan. Dan masuklah aku dan tya ke tenda buat istirahat, kaum cowok - cowok masih tetap melanjutkan lantunan lagu mereka, sampai mereka tertidur mungkin.


Sabtu, 16 Mei 2015

Jepara Punya Cerita

Selamat pagiJ
Hari ini tepat tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Nasional dan yang pasti tanggal merah juga, jadi ya kita libur yeayyyyyyyyyy
Namanya juga traveler, libur ibarat bonus yang wajib dimanfaatkan secara maksimal! Hehe.. Apa lagi kalau bukan untuk jalan - jalan melangkah sejauh mungkin, menapaki tempat baru demi menggapai sebuah arti kehidupan.

Kali ini aku punya cerita tentang perjalanan singkatku bersama secuil temanku.
Sebenarnya rencana untuk pergi ke Jepara memang sudah jauh – jauh hari, dua minggu sebelumnya (kalau tidak salah, ya berarti benar). Awalnya 8 anak yang akan berangkat, tapi realitanya hanya 4 orang yang fix jadi. Kan sakit kalau misal dibatalkan, yaudahlah ya, kita mah apa atuh? Berapapun orangnya tetap saja berangkat.

Dan kita ketambahan satu personil lagi nih, hayo siapa?
Siapa lagi kalau bukan Yenita alias yeyen, jadi kita ada aku, dina, intan, dan juga juli.
Perjalanan dari semarang atas pukul 08.00 WIB tapi kita mampir dulu untuk sarapan, baru 4 orang. Karena intan mau dari Semarang bawah. Setelah dirasa cukup memasukan amunisi untuk energi dalam perjalanan akhirnya kita memutuskan untuk segera bergegas melanjutkan perjalanan. Dan biasanya kita pergi ke arah Selatan dan ini justru sebaliknya hehe… Maklum, penasaran sama namanya pantai utara.
Sepanjang semarang jalanan cukup sepi, tapi setelah masuk ke wilayah Demak. Itu macet total!! lantaran banyak buruh yang melakukan demo di depan pabriknya. Penasaran juga sih, sebenarnya apa yang membuat mereka semua melakukan demo? (hemmm mungkin hanya mereka yang tau)

Selama perjalanan kita hanya bermodalkan plang arah jalan dan juga mulut untuk bertanya. Dan kita memilih memotong jalan lewat Welahan yang katanya lebih cepat sampai, eh tapi sayang seribu sayang. Sepanjang jalan sedang ada perbaikan, jadi satu jalur digunakan untuk 2 jalan (yang bikin lama ya ini-___-). Capek duduk, bokongpun juga pedes sampailah juga kita ke tempat tujuan.
Wowww bagus banget, tapi panasnya itu hlo. Mungkin untuk jemur pakaian langsung kering kali ya? Hehehe (lebay amat sih)




Yenita langsung lari ke pantai dan nyemplung hehehe lucu juga melihat mukanya, dan aku hanya duduk dipinggir pantai karna saking panasnya -___-
Mulailah kita berpose – pose absurd untuk mengabadikan moment, mau seperti apa? Kayang? Ada! Meroda? Ada! Lompat? Selalu ada! Galau? Ada banget!!! Dan pose – pose tidak jelas lainnya.

mau niru teh MEDINA KAMIL, eh malah kayak gini jadinya -___-


wakwawwwwww



  



Sudah lelah bermain air, kemudian kita melanjutkan lagi perjalanan ke pulau panjang untuk bermain air lagi (apa ini-___-). Sedikit informasi, untuk bisa mencapai ke Pulau Panjang. kita menggunakan prau penyebrangan yang ditempuh selama sekitar 30 menit untuk sampai ke sana.


Setibanya di Pulau Panjang kita “MAIN AIR lagi” (hehe apa ini?) sampai sekujur tubuh basah semua (kecuali aku), dan lucunya adalah kita tidak bawa baju ganti. Pasir putih dengan kerang – kerang yang biasanya ada pada aquarium, persis banger dan bagus pokoknya.

nungguin kamu banget bang... hahaha


ini foto sebenarnya bagus, cuman kurang fokus -___- kan SAKIT
Hari sudah menjelang sore, menandakan bahwa kita semua harus mencukupkan perjalanan ini (bahasa singkatnya à disuruh pulang).
Berberes diri dulu kemudian isi amunisi lagi selanjutnya say good bye jepara J
Selama perjalanan pulang kita tidak lewat jalur yang sama saat berangkat tadi, melainakan kita memilih lewat kota kea rah Kudus supaya lebih aman. Karena jalan yang kita gunakan saat berangkat banyak sekali truk – truk bermuatan berat, jalananpun juga cukup sepi. Jadi takut kalau misalkan ada apa – apa di jalan.
Dan selama perjalanan berangkat sampai pulang aku tetap aja SENDIRI ndak ada boncengannya.. huhuhu L



akhirnya foto bareng - bareng juga hahahayyy

#Mendung
juli keknya frustasi deh, mau terjun ke kali gegara nunggu mukiyo :( 

 " Hidup bukan tentang mendapatkan apa yang kamu inginkan, tetapi
tentang menghargai apa yang kamu miliki "

~end~


Selasa, 07 April 2015

Wonosobo Uyeeee



Rabu, 1 April 2015
Sesuatu yang tak direncanakan justru yang bisa jalan dan bahkan terlaksanaJ
Singkat ceritanya sih begini, hari jumat tanggal merah nah si kormat metpen mau coba ngelobby dosennya.. Alhamdulillahnya ternyata bisa yauda deh pengumuman hari rabu pagi, langsung cus habis kuliah prepare buat berangkat wonosobo. Yang fix berangkat baru 5 anak masih ada satu yang galau lantaran ngurus POR PMK..

Tepat pukul 14.00 WIB aku sudah meluncur ke kosan Ninda alias Mb nda.. dan taraaaaa……. Masih sepi cuy-____- (emang predikat ON TIME cocok buat gue :D )
Lanjut nganterin ninda ke kampus bentar buat ngasihin surat dan segala berkasnya sportyca, cus balik lagi ke kosan dan uda ada Dina sama Juli kurang si Jantan yg Mr Ngaret katanya nunggu citra yg lagi packing, ngga tau mana yg bener dan mana yg salam? Positive thinking aja deh (hihihi dalam hati jengkel sih sebenernya)

Taraaaaa jam 15.00 kita langsung meluncur perjalanan ke Wonosobo, ini traveling untuk pertama kalinya naik motor kek gini. Pelan – pelan tapi pasti hehehehe..
Maklumlah kita cewek semua J
Sepanjang perjalanan isinya nyanyi – nyanyi ngga jelas siii

Lanjut perjalanan lagi, dan hari mulai gelap..
Sempat berhenti lagi di SPBU buat sholat magrib

Dan Alhamdulillah tepat pukul 19.30 WIB sampailah kita di rumah sederhana milik JULI (uyeee akhirnya sampai juga, meski pantat rasanya masih panas hihi)

*S K I P T I D U R*

Kamis, 2 April 2015
Dinginnya Wonosobo sudah terasa, ditemani rintik hujan dan langit mendung di pagi hari melengkapi dinginnya Kota Carika ini…
Penjelajahan dimulai, tepat pukul 08.00 WIB kita ber – 6 bergerak menjauhi rumah Juli mendekat ke arah DIENG dengan satu jalan buat 2 arah yang berkelok - kelok dan ditemani truk – truk besar, semakin lengkap ekstrimnya-__- (*kata gue sih)
Destinasi pertama kita mulai dari yang pucuk baru deh ke bawah

  1. Sikunir
Gapura Selamat Datang
Butuh perjuangan banget untuk sampai ke tempat ini, hamper satu km lebih jalan bebatuan (sayang motornya -__- ) kita sampai di sini pukul 09.30 istirahat bentar buat ngendorin otot – otot yang sudah kaku selama perjalanan..
(read: yg lain pada ke toilet, sebagian malah selphi)

Setelah puas (sebenernya engga) foto – fotonya, dimulailah perjungan kita menapaki langkah demi langkah untuk bisa mencapai puncak sikunir, untungnya jalurnya sudah ada dan juga jalan sudah setapak serta ada pagar ditepi jalur sebagai pegangan pada pendaki.. Sempet sedih dan kasian liat muka temen – temen yang ngos – ngosan kecapean (alasannya ya kurang olahraga)



 


muka – muka natural kecapean ya kek giniJ


Dannnnn setelah perjuangan hampir 20 menit menapaki tangga akhirnya sampai juga kita semua ke puncak sikunir, tapi sayang seribu sayang kabut tebal yang sedari tadi pagi masih menutupi pemandangan-____-
Sedihh ngga bisa liat Negeri Diatas Awan, yang ada cuman kabut putih tebal L
Tapi SELFI IS NUMBER ONE uyeeeeee
Kamera siap!!!!! An ichi ni san cekrekkkkkkkk




Sebenernya masih banyak fotonya, tapi keliatannya ini cukup mewakali semua foto yang ada yaaa…
Lanjut turun dan move ke tempat lainnya


       2.  Kawah Sikidang

Harusnya setelah dari Sikunir mau lanjut ke Sikarim (air terjun) berhubung perjalanan yang ditempuh hamper 1 jam untuk mencapainya, belum lagi bolak – baliknya pasti membutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih. Dan kita juga sudah capek naik Sikunir, akhirnya kita memutuskan untuk langsung ke Kawah Sikidang, begitulah singkat ceritanya…
Destinasi kedua yang kita datangi, setelah turun dari Sikunir langsung aja ngikutin plang ke arah kawah. (NB: siapin masker yaa, bagi yg ngga kuat sama bau belerang)

Lumayan jauh untuk menuju ke sumber kawahnya, mungkin sekitar 100 – 200 meter dari tempat parkir. Dan mulailah mengabadikan moment di setiap tempat eyaaa.
Mulai dari yang manjat – manjat pagar pembatas pengunjung dengan kawah, trus foto loncat di pinggir kawah belerangnya. Pokoknya banyak deh

    

       3.     Dieng Theater Plateau

Sampai ke tempat ketiga warung sekitar sudah melambai, cacing – cacing perut juga sudah teriak minta amunisi, dan akhirnya kita memutuskan untuk instirahat makan sebentar…
Sekedar info saja, di Dieng Theater Plateau inisatu wilayah dengan Batu Pandang yang merupakan tebing milik pribadi dengan view belakang ada telaga warna serta telaga pengilon. Katanya sih Indah dan Bagus, tetapi sayang kita tidak mencoba untuk menapaki jalan sampai ke puncak tebing melainkan menonton film pendek mengenai sejarah “DIENG” itu seperti apa.
Konyolnya setelah masuk ke studio teater dan film mulai diputar kita semua malah tidur saking capeknya-___- (maklum ya, perjalanan jauh hehehe :D)


            4.      Telaga Warna, Telaga Pengilon

Yey yey yey telaga warna bentuknya ya seperti danau/waduk gitu, ada warna hijau dan biru dari gradasi warnanya. Dalam satu komplek telaga ini juga terdapat berbagai gua yang dulunya dijadikan tempat singgah.
Salah satu yang unik adalah adanya gua pengantin.. *maaf lupa sejarah ceritanya gimana*


           5.      Candi Arjuna

Horeeee tempat terakhir, waktu sudah menjelang sore langitpun juga mendung tak bersahabat. Karna disini kita hanya numpang foto di rumput – rumputnya saja-___- biar kayak di bukit teletabis hahaha
Apesnya adalah ketika semua Hp low dan kita belum puas buat mengabadikan setiap momen, keputusan terakhir hanyalah PULANG mungkin itu sinyal halus buat ngusir kita dan segera balik ke kandang masing – masing.
*antara sedih sama kasihan kadang beda tipis*


Nah itulah singkat cerita (padahal panjang) perjalanan yang super dadakan no plan dan berjalan lancar dengan berbagai macam kendala hambatan yang menghampiri. Mungkin kita kurang puas, wajar saja karena manusia tidak akan pernah puas dengan semua nikmat yang ada. Dan semoga dilain kesempatan bisa kembali hijrah ke sana dan puas berkeliling DIENG – WONOSOBO



“ jangan pernah merencanakan rencanamu”

“ berjalanlah dan pergilah sejauh yang kamu bisa, karena kamu akan benar – benar merasakan betapa indah dan nikmatnya bersahabat dengan alam”







 
Blogger Templates