Social Icons

Sabtu, 07 November 2015

Malang Penuh Cerita Broo..


Rencana untuk traveling ke Malang sebenarnya sudah dari jauh - jauh hari, yang direncanakan oleh sekelompok anak muda ber - delapan (cewek semua sih). Tapi REALITANYA  hanya aku saja yang berangkat ke sana.
Bermodal nekat dengan sudah beli tiket 2 minggu sebelum keberangkatan tapi belum mendapatkan ijin sama sekali, alasannya sepele "kalau tiket sudah di tangan akan lebih mudah untuk mendapatkan ijinnya" (read: jangan tiru yg ini ya hehehe) 
Seribu nyali aku kumpulin untuk meminta ijin ke Orang tua dengan berbagai alasan kuat yang sudah disiapkan. ......
Perdebatan Alot yang hanya membuahkan hasil "Jangan berangkat, nanti tiketnya ibu ganti"
totettt.... muka suram langsung muncul

Keesokan harinya..


terdengar suara " yasudah boleh berangkat, tapi nomor temenmu masukin ke hp ibu"
UYEYYYYYYYYYY AKHIRNYAA



Minggu, 1 Februari 2015
Kereta berangkat pukul 21.45 WIB dari Stasiun Poncol Semarang dan tepat pukul 21.30 sudah siap sedia di Stasiun. Maklum biar ngga ketinggalan.
*lagu gambang semarang* sudah terdengar itu artinya kereta sudah datang, horeeeee
Langsung masuk ke gerbong 7 (paling ujung) dan sumpah keadaan berantakan, wajar sih kereta ekonomi-___- Sedihnya tempat duduk yang harusnya ku tempati ternyata sudah ditempati orang lain, untungnya ibu-ibu di depan malah nawarin tempat duduk di sebelahnya (plong rasanya)...
Yehhhh sudah duduk dan siap - siap pantat tepos sampai 10 jam ke depan 

* S K I P      T I D U R *

Senin, 2 Februari 2015
Tepat Pukul 07.30 WIB Kereta Matarmaja sudah merapat di Malang Baru
WELCOME MALANG baik - baik ya seminggu ke depan (read:jangan hujan)
Langsung meluncur ke depan dan nyamperin Michele yang sudah menunggu di deket parkiran hehehe, cus ke tempat Ohmnya Michele naruh barang sebentar langsung dilanjutkan keliling UB untuk isi amunisi perut.
Tara pagi - pagi makan sup ayam (penasaran sama bentuknya) eh engga taunya hampir sama seperti soto yang ada di semarang, tapi tetep aja bilangnya sup ayam. Wajar saja sih, kan soto di Jawa Timur kuahnya kental kayak ada campuran santannya.
Inilah kenapa disetiap perjalanan ke tempat baru pasti ada sesuatu yang baru dan unik :)
Setelah lama melepas lapar, kami berdua bergegas kembali ke rumah lagi. Awalnya sih cerita - cerita, eh pada kenyataannya malah tidur masing - masing. Maklumlah aku di Kereta cuman bisa tidur sebentar (setiap jam selalu terbangun).
Hari ini agendanya jalan - jalan di Alun - alun Kota Batu, tapi niatnya cuman makan ketan yang katanya legendaris banget (read: Post Ketan).
Sore pukul 16.00 WIB aku dan michele berangkat ke kampusnya michele. Sampai di sana sempat diajak keliling filkom sebnetar. Sebelum akhirnya datang teman - temannya michele




Baru kenal sama ka davin, eh langsung akrab dan bercanda bareng.
Kakaknya lucu sih, tapi kadang garing *hehehe maapin ya ka davin


Setelah semuanya full time, berangkatlah kita ke Alun - Alun Batu
Rame sekali disana, nah tujuan awalnya makan ketan. Tapi warungnya malah tutup, ya mungkin saja belum rejeki. Dan diminta untuk berkunjung lagi kemudian hari, jikala ada kesempatan hehehe...

Sudah capek - capek sampai sini, niatnya makan ya tetep makan. Meskipun tak sesuai harapan awalnya
mini Eifel


Perkenalan dulu yakkk
Dari Kiri ke Kanan
Yohana - Anis - Michele - Ricky - Ka Davin - Echa - Rony - KevinDj


Setelah sedikit amunisi perut, kitapun berpisah. Aku dan Michele memutuskan untuk ke BNS, dan yang lainnya pada ke warnet duel DOTA *mainan anak filkom yg ini-__-



Yeahhh Foto dulu ya di depan
Dari semua wahana permainan di sana paling tertarik dan hanya tertarik ke Taman Lampion
Di dalamnya ada berbagai macam bentuk lampion dan dijamin bikin baper *eh
Maklum banyak pasangan yang di sana, dan kita mah apa yak cuman sepasang cewek yang lagi butuh liburan hehehe
Pokoknya selalu pose di setiap spot, apapun bentuk lampionnya 



Puas banget keliling BNS (read: meskipun cuman Taman Lampionnya aja si)
Lanjut perjalanan pulang
Dan menu malam ini adalah Ayam Geprek yang katanya super pedes di Malang, ini kata salah seorang mahasiswi UB hlo. Jadi percaya dong. Satu yang paling ciri khas, yaitu rasa tehnya itu beda sama teh yang di Semarang. Seperti ada sari agar - agar. Pokoknya seperti itulah, kalau ada yang penasaran. Ayo ke Malang dan rasakan tehnya hahaha


Selasa, 3 Februari 2015
Pagi - Pagi ribut mau destinasi kemana saja? Kalau mau ke pantai, harus ke Malang bagian Selatan, dan itu jauh sekali. Perjalanan dari Malang Kota bisa 2 - 3 jam ke lokasi tujuan.
Dengan cukup pertimbangan akhirnya kita memutuskan untuk ke Museum Brawijaya, Masjid Tiban dan satu destinasy ke pantai, lokasinya disesuaikan dengan arah ke Masjid Tiban.





Kalau ke Malang belum afdol kalau tidak makan Bakso, menu sarapan kali ini adalah bakso bakar dengan lontong. Padahal sarapannya jam setengah 11, ini mah sarapan sama makan siang di rapel jadi satu. Setelah kalori tubuh tercukupkan, kitapun bergegas ke Masjid Tiban dengan modal Google Map. Panasnya Malang kalau siang hari woww. Hampir 1,5 Jam perjalanan sampailah kita disini

taraaaa Masjid Tuban






Gaya Arsitektur yang Uniklah yang membuat masjid ini cukup di kenal masyarakat umum. Tepatnya di daerah Turen. Istirahat sholat sebentar, sebelum nanti melanjutkan ke tempat tujuan lainnya. Bangunannya bagus sekali, tetapi masih ada pembangunan. Jadi 100% belum selesai.

Setelah cukup istirahat sejenak, mulailah kita melanjutkan perjalanan ke selanjutnya. Tadi saat perjalanan ke Masjid searang dengan Pantai Bajul Mati dan Sendang Biru. Karena kita masing asing dengan kedua pantai tersebut, googling adalah salah satu cara yang ampuh untuk mendiskripsikan bagaimana pantai tersebut, langsung lewat gambar.
Akhirnya kita memutuskan untuk ke Sendang Biru karena dari Mbah Google, view yang bagus ya dari sendang biru.
Perjalanan kali ini panjang sekali, sempat juga salah jalan kalau di semarang kesasarnya ke arah ungaran tetapi tujuannya harusnya ke arah Mangkang. Kita baru menyadari itu saat kita merasa perjalanan ke pantai kok malah semakin naik dan naik ke bukit - bukit. Bukannya kalau ke pantai harusnya turun dan ke arah pesisir. Yahh mulai di sanalah kita sedikit kecewa dg modal maps. Karena tidak 100% benar. Daripada semakin jauh kita kesasar, melipirlah  kita ke tepi untuk bertanya ke salah seorang yang ada di sana. Dan benar sekali kita sudah cukup jauh, mungkin sekitar 4 - 5 kilo dari pertigaan yang harusnya kita belok.
Tidak sampai di situ saja, perjalanan dari pertigaan belok tadi masih panjang juga, kita harus melewati hutan, sawah, perumahan dari yang padar ke pemukiman yang jarang pendudukya. Sempat terbesit rasa takut karena semakin jauh dari pusat keramaian serta pikiran negatif lainnya yang mulai bermunculan. Tetapi sepanjang perjalanan masih ada sepasang maupun sekelompok muda mudi yang searah dengan tujuan kami, tetapi saat melewati 2 cabang jalur, yaitu ke kiri ke arah sendang biru dan ke kanan ke arah bajul mati. sekelompok muda - mudi yang tadinya dibelakang kami ternyata berbelok ke arah bajul mati, karena masih penasaran sendang biru seperti apa. kami pun tetap melanjutkan untuk sampai ke sendang Biru, meskipun untuk mencapainaya ke sana dari percabangan tadi hampir 10 Km.
Mengejutkan sekali setelah sampai kesana yang ada hanya kapal - kapal penyebrangan untuk ke Pulau Sempu. Hampir mirip dermaga -,-
Kecewa iya Lelah iya, tetapi  dengan kita sudah mencoba dan melihat secara langsung maka kita akan tau dan percaya akan hal itu. Sebenarnya memang dari dulu ingin sekali bisa ngecamp di Pulau Sempu, tapi ya mau gimana lagi. Kami hanya bermodal air minum dan bensin untuk bisa mencapai tempat ini. Istirahat setengah jam, setelah itu bergegas pulang. karena jam tangan sudah menunjukan pukul 16.00. Takutnya nanti di jalan yang melewati hutan sudah gelap.





Yaa benar sekali perjalanan untuk sampai ke Malang Kota membutuhkan waktu 2 - 3 jam, tepat pukul 18.30 kami sampai ke malang, dan memutuskan untuk mencari asupan energi ke MIE SETAN. Mie dengan level kepedasan tertentu dan semua minumannya bernama setan dan sejenisnya, seperti es gerandong, es gendruwu, es pocong, dsb.
Mungkin memang ini puncak kelelahan  kami, setelah sedikit mengobati rasa lapar. Kita beralih ke tempat cemilan selanjutnya, yaitu mochi eskrim. Kue mochi yang didalamnya terdapat eskrim.
Kenyang sudah perut ini hehehe
Selanjutnya pulang dan siapkan energi buat besokk huehhh
* S K I P      T I D U R *

Rabu, 4 Februari 2015
Alhamdulillah masih diberi kesempatan menghirup udara yang segar ini dibertambahnya umur dan berkurangnya kontrak dengan Yang Maha Kuasa.
Yeahhhhhh Selamat Ulang Tahun buat KU

Hari ini michele dkk mengajakku ke Coban Rondo (read; coban = air terjun) dan Paralayang Gunung Banyak. Pukul 08.00 aku dan michele sudah duduk cantik di kantin UB, sarapan dulu lah sebelum berpergian. Sambil menunggu kedatangan yang lainnya, mulailah terlihat kevin kemudian disusul echa dan ricky, tak lama setelah itu disusul hans dan angel serta yang paling terakhir dan paling lama nunggunya.. taraaaa ka davin.
Kita sudah komplit dan saatnya berangkat..
Sepanjang perjalanan menikmati pemandangan yang super asri nan hijau, Coban Rondo terletak di daerah Pujon yaitu di daerah Malang atas.


 Mulai sibuk sama kamera masing - masing dan ceprat - cepret sana sini


Setelah puas, padahal masih kurang hehehe
Lanjut ke Omah kayu yang satu kompleks dengan Paralayang Gunung Banyak
Tempatnya tidak jauh dari Coban Rondo, hanya saja kita harus melewati perkebunan dan sawah - sawah. Hanya butuh waktu sekitar 10 - 15 menit untuk mencapainya. Masuknyapun cukup murah dengan membayar Rp. 5.000 Kita bisa menikmati pemandangan Kota Batu dari atas bukit. Selain itu di komplek Gunung Banyak ini juga terdapat Omah Kayu, yang mana di atas pohon terdapat rumah - rumah kecil yang hanya bisa dinaiki 5 - 6 orang, karena jika kebanyakan ditakutkan akan roboh hehehe.. Beda halnya karna kita badannya cukup mungil - mungil alhasil kita ber Delapan naik semua dalam satu rumah. Lumayan takut dan Was - was sekali. Selanjutnya juga ada Paralayang, bagi wisatawan yang ingin mengitari Kota Batu dari ketinggian. Pastinya serulah, berhubung kita hanya modal murah makanya mengurungkan niat untuk Paralayang, maklum hampir Setengah jeti untuk bisa menikmati paralayang. Itu sudah termasuk asuransi dan sertifikat hlo...









Sebenarnya banyak foto yang diabadikan, berhubung pakai Hp si Angel jadi belum sempat meminta dan sayanya sudah keburu pulang ke Semarang




Sempat kaget dan tak menyangka juga di hari yang spesial itu, dengan umur yang baru, mendapatkan teman baru, keluarga baru, pengalaman baru. super - super kaget dan tak menyangka mereka akan memberikan surprise. Hehehe
Jadi hasil begadang Michele semalem ya karna membuat video ini, 

I Known your feeling chel, and Thanks you so much Michele's Friends
Ka Davin, Hans, Angel, Echa, Ricky, KevinDj, Yohana, Rony sudah menemani dan diajak keliling Batu dan Malang.

Setelah itu kita memutusakn untuk pulang, dan menjenguk salah seorang dari michele yang ada di RS. Kita berkumpul di Kampus UB, sedikit asing sihh. Tetapi dari mereka semua welcome banget.
Ya setidaknya tidak begitu canggung lagi. Sampainya di RS hujanpun mengguyur, maklum saja ssaat perjalanan pulang awan mendung dari Kota Batu turun ke Malang. Jadi wajar saja kalau terjadi hujan. Suasana Malang semakin terasa, inilah yang paling dinanti - nanti jika di Malang. Suasanya ademnya woww. Jika siang panas sekali, dan jika malam dinginnya bukan main. Apalagi jika sebelumnya terjadi hujan, makin terasa sekali dinginnya. Selanjutnya setelah hujan reda, kita memutuskan untuk mengisi amunisi lagi. Maklum dari pagi sampai sore belum makan nasi sama sekali, cuman cemilan san - sini hehehe
Dan menu kita kali ini adalah katsu, cukup kaget juga saat makanan disajikan. Cuman dengan uang Rp. 15.000 sudah bisa menikmati nasi + katsu yang ukurannya 2 kali dari katsu yang biasanya dijual di Semarang + saus sesuai pilihan. Memang benar malang terkenal dengan kulinernya. Yummy....
Rasa lapar sudah hilang yang ada kekenyangan, kita memutuskan untuk beranjak dan kembali lagi ke UB untuk mengambil motor Michele yang di parkir di sana, karena ternyata motor kami kelebihan jadi mau tidak mau harus ada motor yang ditinggal untuk mengefisienkan waktu dan juga irit bensin hehehe.. Maklum mereka di sini juga anak kosan semua, Eh kecuali Ka Davin yang orang Malang asli. Kitapun berpisah di sana, sekalian pamitan. Karna besok pagi aku sudah meninggalkan Malang dan beralih ke Sidoarjo, main ke rumah salah seorang teman di Kampus.

Bye Bye Malang
Tunggu aku ke sini lagi yaa
hehehehe


" Melangkahlah sejauh mana yang kamu mau,
karna dengan begitu kamu akan mengerti arti sebuah kehidupan"


*** THE END ***

Nanjak ke Prau

11 Oktober 2015
Untuk ke dua kalinya datang ke Wonosobo 
Tetapi untuk pertama kalinya nanjak ke Prau, sebelumnya sudah pernah ada rencana untuk kesini. Hanya saja baru kesampaian sekarang dan dengan orang yang berbeda juga.

Perjuangan yang panjang untuk bisa jadi dan sampai ke pos penanjakan ini, meski sebelumnya ada konflik batin (little problem). Butuh waktu 2 jam perjalanan dari pos registrasi untuk sampai ke puncak, tapi itu cerita dari teman seperjuangan yang sudah pernah ke sana. Realitanya tak semudah itu, kalau disuruh milih antara nanjak ke sini atau ke merbabu. Saya lebih memilih Merbabu, mengapa seperti itu?
Medan yang dilalui, awalnya kita menaiki anak tangga sekitar 50 meter setelah itu jalan berpasir karena cuaca yang panas dan kering. Selanjutnya derajat kemiringan yang cukup waw. Ya sedikit membuat kaki ngilu. Pas pertama tanjakan, setelah itu sudah lancar. Kemungkinan jika hujan lebat jalanan tidak bisa dilewati, karna pati licinnya bukan main.

Dan perjuangan itu terbalaskan sudah, ketika cita mencapai puncak.
Lautan tenda, seperti pasar kaget

Hai Sindoro Sumbing :) 

Sang Surya mengintip dari balik dedaunan



Pasar kagetttt


mumbul - mumbul kentip


1 2 lompattt

wacaaaaaaaa



Sang Surya menutup waktunya

Tetap bawa turun sampahmu ya guys
Alam tak akan marah, kalaupun kita menjaga dan tak merusaknya


---***---
 
Blogger Templates