Social Icons

Senin, 02 Januari 2017

Malang Part 2 - Edisi Libur(an) Magang




Prolog
Dari awal magang di Surabaya memang sudah merencanakan, akhir pekan usahakan untuk menenangkan pikirian (read: libur - an). Wajib hukumnya untuk mendatangi tempat yang belum pernah kamu kunjungi [kalau kata bang dzawin "markicaps = mari kita cabcus"]
Setelah libur hari raya dan mulai masuk Magang (lagi), rencana sudah tersusun rapi. Kapan? Dimana? Siapa saja? Bagaimana? Kalau misal tidak A nanti harus bagaimana? Pokoknya sudah hampir matang tinggal jalan saja, tapi baru cewek semua-,-
Kalaupun minggu awal setelah masuk magang tidak memungkinkan juga, kegiatan di tempat magang yang mulai padat dan cuaca Sidoarjo - Malang lumayan murung, memaksa kami semua untuk menundanya sampai waktu magang selesai.

Minggu Terakhir di tempat Magang
Wanita - wanita yang sok ide, yang awalnya ber-Empat [saja] mau nekat ke Malang bagian Selatan dan motoran sendiri. Beruntung ada Made [konco kenthel chilvy], dia sudah pernah ke destinasi yang kita list sebelumnya. Alhasil dialah dan temennya yang menjadi GUIDE selama perjalanan Sidoarjo - Malang - Batu - Sidoarjo.
H-3 harian sempat mau batal, karna salah seorang personil tidak mendapatkan ijin. Setelah melewati bujuk rayuan yang cukup panjang untuk meyakinkan salah Seorang Kakak, akhirnya ACC juga rayuan kita itu hehehe. Dan berangkatlah kita semua. 6orang yang terdiri dari 5 Putri dan 1 Pangeran. Biar kayak kerajan - kerajaan gitu.


Sabtu, 30 Juli 2016
Meeting Point kali ini di Rumah Kakaknya Made, yang sekaligus menjadi tempatku ditampung selama menjalani kegiatan Magang. 
Packing semua barang - barang yang perlu di bawa, Logistik juga harus diperhitungkan. Dan jangan lupa sarapan dulu sebelum berangkat. Isi amunisi selama perjalanan Sidoarjo - Malang.
Kami semua mulai perjalanan pukul 08.00 dari Sidoarjo. Formasi nya Made - Pam berada paling depan, karna mereka yang tau arah kemana kami semua berlabuh. Barisan kedua ada Aku - Chilvy, dan yang paling belakang ada Seli - Juli. Cuaca saat itu cukup terik dan jalanan lumayan padat merayap. Kami mengandari motor layaknya seorang pengendara lainnya. Santai dan tetap main aman. Tepat pukul 11.30 sampailah kami di Destinasi Pantai yang pertama:

1. Pantai Jolangkung

Pantai ini cukup sepi, tetapi bisa dibilang sepi sekali. Hanya ada rombongan kami dan satu rombongan lagi yang semuanya berjumlah 8 - 9 orang saja. Maklum, pantai ini bagus karang - karangnya tetapi namanya tak setenar Goa Cina atau pantai - pantai lain yang sudah pernah masuk tipi [tv]. Pertama sampai di sana cuman duduk di pinggir pantai, sembari menikmati suara deburan ombak yang menghantam karang. Cuaca yang terik lumayan membuat malas untuk ciblon (mainan air), dan kesepakatan dari kami bahwa kita hanya mampir dan sejenak menikmati suasananya, untuk ciblon dan lainnya dilakukan di pantai yang terakhir kita kunjungi.
Seperti biasa, cuaca bagus itu berarti langit cerah dan cocok banget untuk mengabadikan momennya, Mau gaya yang seperti apa? sudah kita coba semua hehehe





Setelah puas berpose ala - ala, kami semua pindah ke pantai lainnya. Dan tujuan kami pada Pantai Goa Cina. Pantainya anak hits Malang katanya hehehe

2. Pantai Goa Cina
Biasanya pantai yang sudah terkenal biaya buat masuknya juga lumayan, Lumayan menguras kantong hehehe... Pantai ini lebih ramai daripada pantai yang sebelumnya kamu kunjungi. Bagus banget buat ciblon. Dari namanya sudah pasti ada Goa di sekitar Pantai tersebut, Goa Cina namanya

A: "wah pemandangannya bagus yaa"
B; " kayak di Bali"
C: "ehh bedaa, kayak di Pandawa"
B: " btw, Pandawa itu di Bali hlo nis"
Nahloo efek pantat tepos gara - gara nyetirnya kejauhan ya begini kita, sudah mulai lelah. Bicara aja salah - salah.


πŸ‘§: ntar ngefotonya gini ya (sambil benerin kamera)
πŸ‘©: iyaa, kek gini kan?
πŸ‘§: nah iya iya bener. Ntar aku dipojok kiri aja, jangan lupa liatin view belakangnya
πŸ‘©: siap. Yauda sono ambil posisi
πŸ‘§: (lari) uda kecil blm?
πŸ‘©: mundur mundur, ke kiri dikit
πŸ‘§: uda?
πŸ‘©: nah pas, sekarang bergaya ye?
πŸ‘§: gayanya gimana ya? bingung-,-

πŸ‘©: du du du du du
Dan inilah hasilnya


Yang paling depan kegirangan, capek ngefotoin terusDan akhirnya difoto juga, sekalinya difoto gayanya ngga ada yg jelas alis "NGGA JELAS SEMUA"

ini dia model kitaaa .............M A D E


Hari sudah mau soree, saatnya kami menentukan mau bermalam dimana..
Keputusannya jatuh pada Pantai Gatra, katanya yang sudah pernah ke sana tempatnya enak buat ngecamp, dan lumayan juga bisa ke 3 pantai sekaligus. Tapi satu pantai masuk ke golongan Private dan harus melakukan reservasi dahulu jika ingin kesana, selain itu hanya diberi waktu 2 - 3 jam untuk menikmati suasana pantainya. Yak Pantai Tiga Warna namanya..

3. Pantai Clungup - Gatra
Butuh perjuangan untuk sampai ke tempat ini, Melewati jalan yang hanya bisa dilewati satu motor dan kondisi lantai yang licin. Harus ekstra hati - hati. Kalau kata orang jawa itu "alon - alon asal kelakon" yang artinya "pelan - pelan saja yang penting bisa sampai"
Sampai sana parkir motor, dan langsung menuju meja Registrasi.
Selanjutnya saat berada di meja registrasi, akan didata logistik yang dibawa terutama makanan kemasan yang nantinya akan menghasilkan sampah. Semuanya di data tanpa terlewat sama sekali. Karena area ini termasuk area konservasi, maka kita juga harus menjaga lingkungan ini. Fungsi dari pendataan ini adalah untuk mencocokan sampah yang dibawa saat pulang dari Pantai apakah masih sama dengan bungkus makanan saat memasuki area Pantai.
Sedangkan perjalanan dari tempat registrasi menuju pantai Gatra membutuhka waktu 15 - 20 menit dengan berjalan kaki, dalam perjalanan menuju pantai kita akan melalui pantai Clungup dahulu, dengan pemandangan sunset yang tidak kalah bagusnya

Senja kala itu
Pantai Clungup, Malang

Muka - Muka riang, padahal ngga keliatan mukanya hehe

Selain itu perjalanan ke Pantai Gatra, kami melewati hutan mangrove juga.



Like a mirror

Sampailah kami semua ke lokasi tujuan kami
S E L A M A T     D A T A N G    D I    P A N T A I    G A T R A

Berhubung waktu sampai sana sore hari jadi fotonya ya seperti gambar di bawah ini :) 

Made dan Pam menyusuri Pantai dari yang dekat pintu masuk sampai yang paling ujung untuk mencari spot yang cocok mendirikan Tenda, karna kami mau Camp Beach = [kemah ning pantai]
Sedangkan yang lainnya asyik berjaga di satu tempat yang mungkin untuk dijadikan lahan pendirian tenda. Alhasil justru tempat awal yang kami rasa cocok menjadi pilihan terakhir kami mendirikan tenda, karena semakin ke ujung akan semakin jauh dari peradaban dan semakin gelap juga tempatnya. Lampu alami yang ada hanyalah cahaya Bulan malam ini hehehe..

Pam, Made dan Anis bertugas mendirikan tenda. Juli dan Seli merapikan logistik yang kami bawa. Yang paling lucu adalah setiap spot punya namanya masing - masing dengan tanda sebuah batu disetiap tempatnya. Misal spot batu pertama dengan ranting pohon itu rak sendal yang isinya sandal dari masing - masing kami. Selanjutnya ada Kulkas dengan didemonstrasikan tumpukan batu yang membentuk lubang kotak didengahnya yang digunakan untuk meletakan semua bahan makanan yang kami bawa. Dan bentuk - bentuk lainnya.
Tenda sudah berdiri dengan kokohnya, saatnya isi amunisi. Menu kali ini adalahhhh .... sosis goreng, kentang goreng dan camilan snack renyah lainnya.
Masaknya cuman ditemani LAMPU


Sambil menikmati ombak dan senjapun mulai redup dari pelabuhannya. Bulan pun muncul dari persembunyiannya, namun hanya sebentar. Awan hitampun datang menutup pancarannya. Mungkin sebentar lagi akan hujan.
Dan benar dugaan kami hujampun datang dengan lebatnya tapi itupun sudah malam pukul 21.00 selepas kami berbincang di pinggir pantai. Kami bergegas memasuki tenda masing - masing untuk berteduh dan menunggu hujan reda. Ya semoga saja reda saja reda dan langit cerah bertabur bintang.


Cukup lama kami di dalam tenda, saat itu sinyal operator hanya bisa Indosat dan Telkomsel, selain itu KO. Toh hp kami pun juga mati, jadi ya ngga bisa update atau semacamnya. Namanya juga mencari ketenangan di alam artinya kami juga harus siap untuk tidak menggunakan alat komunikasi yang justru lebih banyak menyita waktu kita terbuang percuma dengan mengecek semua sosmed yang kamu miliki.
Memutar lagu lawas dan bernyanyi untuk menciptakan kehiningan dibawah derasnya hujan itulah cara kami terlepas dari kebosanan ini, Sampai tengah malam hujan tak kunjung berhenti.


Minggu, 31 Juli 2016
Jam tangan sudah menunjukkan Dini Hari 00.30 lewat hujan baru reda, meskipun sedikit gerimis. Awan hitam yang tadinya menutup bulan secara perlahan berjalan meninggalkannya, dan bulanmu mulai terlihat pancarannya. Tepat pukul 13.05 langit cerah dan bertabur bintang dimana - mana, ini nih jawabah dari perjuangan kami selama perjalanan.
Indah, Indah dan sangat indah sekali, kamipun susah berkata - kata
Tidur di pinggir pantai beralaskan pasir putih, dengan pemandangan langit penuh dengan bintang. Sangat jarang sekali bahkan tidak pernah kami temui di perkotaan. Kami pun melanjutkan kekonyolan kami dengan cerita - cerita absurd dari yang biasa saja sampai yang berbau hantu - hantuan. Dan dilanjutkan dengan sambung lagu, kami bernyanyi sekuat yang kami bisa, Toh suara kamu juga tak akan terdengar sampai membuat kegaduhan di pantai itu. Suaranya pun sudah pecah dengan deburan ombak yang begitu keras. Semakin kami bernyanyi keras semakin terangkat juga beban yang ada dipikiran kami. Ah pokoknya media refresh otak yang mujarab.
Dari lagu lawas yang ngga tau lirik lanjutannya, sampai lagu wajib zaman MABA, dan yang membuat kami berfikir keras adalah kami lupa lirik awal MARS dan HYMNE UNDIP. Butuh waktu lama untuk mengingatnya, bahkan sampai mengirim sms ke beberapa teman untuk menanyakan bunyi lirik awalnya seperti apa. Bahkan kami lupa saat itu dini hari, sedikit kemungkinan untuk mendapat balasan dari kawan kami, karena mungkin dari mereka sudah terlelap masuk ke alam bawah sadarnya.

Lucunya semua yang aku kirimi pesan membalasnya dan menanyakan untuk apa? Kami pun membalasnya dengan senyuman. Baru sekitar 2 jam kami di luar tenda, awanpun datang kembali, Hujan lagi dan hujan lagi. Kami memutuskan masuk ke dalam tenda dan beristirahat. Tetapi nyatanya adalah tak istirahat, masih melakukan hal yang sama sampai akhirnya suara kami mulai lenyap, dan terlalap tidur secara perlahan. 04.30 kami bangun dan keluar dari tenda, langit masih begitu gelap, kami keluar untuk menyesuaikan suhu yang ada di luar. Sedangkan Si Juli dan Seli sudah tak sabar untuk ciblon [main air], setelah menunggu dari kemarin. hehehe...

Trial Camera :)

Gali Lobang Tutup Lobang, Hayo ngapain?


CIBLONNNNNN

Sudah puas ciblonnya, saatnya isi amunisi lagii.
Mie, kentang goreng, sosis, Kopi menjadi santapan favorit kami
Cooking times :)





Jangan kaget kalau rasa mie nya sedikit gurih bahkan banyak gurihnya, hehe.. sedikit tercampur dengan pasir pantai ya begitu hasilnya. Tak apalah yang penting sehat kan ya.. [ini mah cuman menenangkan, aslinya mah panik hehehe]
Yang goreng kentang sebungkus dimasukin semua juga ADA, dan semakin membuat lama matangnya, tekstur kentangnya jadi LETOY..
Yang ngangkat Sosis dari penggorengan trus setengahnya jatuh ke pasir juga ADA [tapi tetep aja dimakan-,- . dicuci bersih dengan air selanjutnya digoreng lagi, Ini mah kerja 2 kali]
Yang mau bikin kopi dan air rebusan ketumpahan minyak hasil penggorengan Sosis juga ADA [tetap aja diminum, katanya Vit. K {read: Kuman}]
Dan masih banyak tingkah kami yang mungkin tak wajar jika diterapkan di perkotaan, hehe...
Ini yang namanya tehnik Survival / tehnik bertahan hidup di alam bebas.
Perut sudah terisi amunisi cukup, sebagian lanjut untuk main air dengan berenang - renang dipingkir pantai. Pengunjung pantai mulai berdatangan. Maklum hari ini adalah hari Minggu jadi so pasti banyak pengunjung yang datang. Dan aku hanya duduk di pinggirnya sembari menikmati secangkir kopi. Pantai itu hanya dinikmati dengan duduk dan mengikuti alunan obak yang menghantam karang [itu caraku untuk menikmatinya] Karna setiap orang mempunyai cara masing - masing untuk menikmati suatu Hal.



Berjemur dulu yaa, buat ngeringin baju. 30 menit begini dan 30 menit lagi sebaliknya

Sudah cukup, waktunya untuk kami bergegas dan tancap gas ke Kehidupan semula
Waktunya beberes dan packing, jangan ada sampah yang tertinggal. Hanya boleh KENANGAN saja yang tertinggal.


NYUCI MMT

NYUCI MATRAS



Yok KERJA.. KERJA.... KERJAA
Setelah semua selesai dibersihkan dan semuanya dipacking, kami melanjutkan perjalanan ke Tempat Registrasi awalnya. Di sini PAM jadi bahan omelah dan ocehan kami semua, dia kan pakai sedal jepit swalow [ini ngga disponsori atau semacamnya ya] nah berhubung semalam hujan, jadi tanahnya Licin. Tiap melangkah 3 - 5 langkah kepleset, sedangkan dia membawa carier yang isisnya 2 tenda, alat masak dan seperangkatnya, hehehe. Oleng terus jadinya...
Sepanjang perjalanan perut berasa dikocok karna keseringan ketawa sampai terasa sakit. Ada aja tingkah kami yang membuat tertawa, dari yang gaya kepleset, sampai yang salah ngomong. Bahasannya apa dan balasannya apa, ngga ada yang nyambung.
Terbukti sudah, kelelahan akan mempengaruhi konsentrasi seseorang [cocok buat topik SKRIPSWEET nih] hehe...


Masih terasa keolengan kami, Berhubung waktu sudah siang, dan sarapan kami tadi  dirasa belum cukup. Di perjalanan pulang dan keluar dari pantai kami mencari warung yang mungkin buka, Nah jadi warungnya itu ada di sebelah kanan setelah tikungan. Tapi aku sebagai penunjuk arah menyalakan lampu sign ke kiri dan berbelok ke kanan. Nahlo keliatan kan olengnya, Juli yang ternyata dibelakangku dengan santainya mengikuti dan berbelok ke kiri hehehe...

Perjalanan pulang dari Malang kami menyempatkan mampir ke Kota Batu, mau apa?
main aja kok hehehe...
Tapi nyatanya hanya mau membeli POST KETAN, ketan legendarisnya Kota Batu, Made cuman geleng - geleng.
"Jadi jauh jauh ke sini cuman mau KETAN?"
"hehe iyaa [nyengir terus]"
"Padahal di Surabaya ada cabangnya hlo? Eh tapi kalau yang ngga di tempat awalnya kurang mantep ya"
"Nah itu tau"

Padahal ya rasanya seperti ketan pada umumnya...
Selepas sholat magrib langsung melanjutkan perjalanan ke Sidoarjo dan pasti jalanan padat merayat bahkan macet sekali, karna warga Malang kebanyakan bekerja di Surabaya, Jadi ya arus balik ke Surabaya meningkat. Mengingat besok sudah hari Senin.
Kamipun terpisah karena MACET, dan hanya bermodal Map/plang penunjuk arah.







- s e l e s a i - 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates