"Terkadang kau butuh jatuh, butuh dipatahkan, butuh dikalahkan, butuh hancur - sehancurnya. Dari situ kau akan belajar untuk bangkit dan berdiri seperti dulu lagi. Mungkin memang seharusnya begitu, kau harus biarkan kesedihan datang lebih dahulu agar bisa lebih menghargai kebahagiaan nanti"(Hal. 132)
"Untuk bangkit, setidaknya kita hatus jatuh terlebih dulu. Hiduplah seperti bola, semakin keras ia dijatuhkan, semakin tinggi juga ia memantul dari tempat ia dijatuhkan untuk yang pertama kali" (Hal. 145)
Seperti layaknya sebuah buku harian. Sang aku yang menuliskan semua tentang kamu yang pernah menetap sejenak lalu pergi. Kemudian harus merelakan, menjadi lebih dewasa dari Sang Aku yang sebelumnya.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Tidak ada komentar:
Posting Komentar